Kamis 11 Feb 2016 15:38 WIB

Penyelidikan Pesawat Jatuh di Malang Dilakukan Tim Investigasi TNI AU

Rep: Christiyaningsih/ Red: Bilal Ramadhan
Anggota TNI AU membawa peti jenazah Kopilot Serma Syaiful Arief Rahman yang menjadi korban jatuhnya pesawat latih militer Tucano di Taman Makam Pahlawan Suropati, Malang, Jawa Timur, Kamis (11/2).
Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Anggota TNI AU membawa peti jenazah Kopilot Serma Syaiful Arief Rahman yang menjadi korban jatuhnya pesawat latih militer Tucano di Taman Makam Pahlawan Suropati, Malang, Jawa Timur, Kamis (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Evakuasi bangkai pesawat Super Tucano yang jatuh di Blimbing, Malang, resmi dihentikan hari ini (11/2). Kepala Penerangan Lanud Abdulrahman Saleh, Hamdi Londong Allo, menjelaskan video recorder sudah ditemukan pagi tadi pada pukul 09.15 WIB.

Seluruh bangkai pesawat, termasuk video recorder, langsung dibawa ke Lanud Abdulrahman Saleh. "Penyelidikan akan dilakukan oleh tim investigasi dari Mabes TNI AU," kata Hamdi, Kamis (11/2).

Londong menambahkan, lamanya investigasi belum dapat diprediksi karena tergantung tingkat kesulitan. Dengan selesainya evakuasi bangkai pesawat, seluruh personel Lanud Abdulrahman Saleh ditarik dari TKP. Penyelidikan di lokasi insiden selanjutnya menjadi tanggung jawab Polres Malang Kota.

Hingga siang ini, lokasi jatuhnya pesawat masih menarik perhatian masyarakat. Sejak pagi mereka berduyun-duyun datang untuk melihat proses evakuasi. Ruas Jalan LA Sucipto sejak pagi hingga pukul 13.00 dipasang garis polisi.

Meski masih ada kendaraan yang melintas, polisi memberlakukan jalan satu arah untuk menjaga situasi agar kondusif selama evakuasi. Berdasarkan pantauan Republika.co.id, kini rumah Mujiyanto dan rumah yang ada di depannya sudah rata dengan tanah. Petugas gabungan dari BPBD Kota Malang, TNI, dan polisi bekerja sama membersihkan puing-puing bangunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement