Kamis 11 Feb 2016 11:55 WIB

Mayor Ivy Ingin Persembahkan Bintang untuk Orang Tuanya

Rep: Yulianingsih/ Red: Ilham
A Super Tucano lands at the squadron 21st airbase in Malang, East Java. (illustration)
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
A Super Tucano lands at the squadron 21st airbase in Malang, East Java. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Cita-cita almarhum Mayor Pnb Ivy Safatillah (37 tahun), pilot pesawat tempur Super Tucano TT-3108, mempersembahkan bintang kepada kedua orang tuanya kandas. Ivy meninggal dalam tugas saat pesawatnya jatuh di Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (10/2) pagi.

"Dia (almarhum) selalu bilang ingin membanggakan kedua orang tuanya, ingin memberikan bintang," kata ayah almarhum Ivy, Fahruz Faisol, usai pemakaman almarhum di Taman Makam Pahlawan Yogyakarta, Kamis (11/2).

Upacara pemakaman Ivy dipimpin langsung oleh Komandan Lanud Adi Sutjipto Marma Imram Baidirus.

Fahruz mengisahkan, almarhum Ivy adalah sosok yang berbakti dan sayang pada keluarga. Jiwa kepemimpinanya sangat tinggi. "Mas Ivy ini orangnya komunikatif, familier, dan selalu nguwongke uwong (memanusiakan manusia)," katanya.

Fahruz sendiri mengaku bertemu terakhir kali dengan putranya pada pertengahan Januari lalu. Saat itu, tidak ada firasat apa pun jika itu akan menjadi pertemuan terakhirnya dengan Ivy. Pada malam sebelum kecelakaan terjadi, putranya ini juga sempat menelepon sang ibunda hingga satu jam.

"Mas Ivy menelepon lama, tanya kabar keluarga semua," katanya. Saat itu, dia juga tidak memiliki firasat jika itu menjadi telepon terakhir anaknya. (Wagub AAU Pimpin Pemberangkatan Jenazah Mayor Ivy).

Diana Fitri (34), istri almarhum Ivy Safatillah sendiri, tertunduk lesu di dekat pusara suaminya. Di tangannya tidak terlepas tasbih yang terus digerakkan. Sementara, kedua putranya duduk di sebelahnya tanpa kata.

Diana mendengar suara terakhir suaminya pada Rabu (10/2) pagi, sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu, suaminya menanyakan kabar dirinya dan kedua putranya, termasuk janin yang dikandungnya. Istri almarhum Ivy ini tengah mengandung 8 bulan.

"Beliau hanya tanya kabar anak-anak dan keluarga. Anak-anak sudah berangkat sekolah dan beliau pamit mau terbang," katanya.

Telepon tersebut ternyata menjadi telepon terakhir almarhum. Karena pada 12.30 WIB, Diana mendapat kabar kepergian suaminya tersebut untuk selamanya. Kabar itu diperkuat dengan kedatangan Danlanud Adi Sutjipto ke rumah duka pada sore harinya.

Almarhum Ivy meninggalkan satu orang istri Diana Fitri dan dua orang anak, Dafa Firandy Zain (9) dan Aqsa Irfan Maulana (7). Mayor Pnb Ivy menduduki jabatan terakhir sebagai Kasaflat Wing 2 Lanud Abdulrahmansaleh.

"Almarhum adalah putra terbaik yang memiliki dedikasi tinggi pada pekerjaanya," kata Marsma Imran Baidirus. Menurutnya, saat ini penyebab kecelakaan pesawat Super Tucano tersebut masih dalam penyelidikan tim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement