Kamis 11 Feb 2016 11:09 WIB

Nurcholis, Korban Pesawat Jatuh Dimakamkan

Petugas mengangkut puing-puing pesawat latih tempur Super Tucano yang jatuh di pemukiman warga di Jalan LA Sucipto, Malang, Jawa Timur, Rabu (10/2).  (Antara/Ari Bowo Sucipto))
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Petugas mengangkut puing-puing pesawat latih tempur Super Tucano yang jatuh di pemukiman warga di Jalan LA Sucipto, Malang, Jawa Timur, Rabu (10/2). (Antara/Ari Bowo Sucipto))

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Keluarga Nurcholis (30), korban jatuhnya pesawat latih tempur Super Tucano milik TNI AU di permukiman Jalan LA Sucipto, Malang, dimakamkan di Desa Tawangrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Mamat, salah seorang kerabat di rumah duka di Tawangrejo, Binangun, mengatakan, pihak keluarga sudah memutuskan untuk memakamkan jenazah Nurcholis pada Kamis (11/2) pagi.

"Saat ini, seluruh keluarga juga sudah berkumpul sehingga pemakaman almarhum bisa secepatnya dilakukan," ucap Mamat di sela-sela para pelayat yang berdatangan. Ia mengatakan, keluarga masih sedih dengan kepergian almarhum. Padahal, almarhum baru pulang awal pekan lalu saat libur tahun baru Imlek dan berkumpul bersama keluarga. "Kami sedih dan berduka sebab baru awal pekan lalu ia pulang ke rumah. Terakhir, kami komunikasi ya pas Nurcholis pulang ke rumah," katanya.

Mamat mengatakan, almarhum memang tidak tentu pulangnya ke rumah, tapi cukup sering. Walaupun masih berduka, keluarga berusaha untuk tegar dan sabar dengan kejadian yang menimpanya.

Jenazah Nurcholis diantar menggunakan ambulans pada Rabu (10/2) malam. Sejumlah tentara juga turut mengantarkan jenazah korban ke rumah duka.

(Baca Juga: Waduh, Ada Pesawat Sambar Rumah Warga di Malang)

Kedatangan jenazah disambut isak tangis para kerabat dan tetangga korban. Mereka sangat sedih dengan kejadian yang dialami saudara mereka, Nurcholis. Bahkan, adik korban sampai pingsan berkali-kali karena sedih.

Selain dari anggota TNI AU yang juga mengawal jenazah korban, sejumlah muspida Kabupaten Blitar juga turut hadir. Mereka mengucapkan ikut berdukacita pada keluarga almarhum atas musibah yang terjadi.

Sementara itu, Kepala Teknik EGC Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachhman Saleh Malang Letda Hartono mengatakan, ia memang sengaja ditugaskan untuk mengantarkan jenazah ke rumah duka. Selain sebagai bentuk pertanggungjawaban, dari TNI AU juga memberikan tali asih pada keluarga. "Saya hanya ditugaskan dari lanud untuk mengantarkan jenazah korban jatuhnya pesawat dan tali asih," katanya singkat.

Pesawat latih tempur Super Tucano milik TNI AU jatuh di permukiman warga di Jalan LA Sucipto, Malang, pada Rabu pagi. Akibat kejadian itu, sejumlah orang mengalami luka dan beberapa meninggal dunia. Mereka adalah dua warga sipil, yaitu Erna Wahyuningtyas dan Nurcholis.

Selain dua warga sipil yang menjadi korban pesawat buatan Brasil tersebut, dua awak pesawat juga menjadi korban, yaitu pilot pesawat Mayor Penerbang (Pnb) Ivy Safatillah dan Kopilot Saiful. Keduanya pun sudah dievakuasi petugas. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement