Rabu 10 Feb 2016 18:14 WIB
Pesawat TNI Jatuh

Mayor Pnb Ivy Sempat Tanyakan Kondisi Keluarga Sebelum Terbang

Rep: Yulianingsih/ Red: Bayu Hermawan
Petugas mengangkut puing-puing pesawat latih tempur Super Tucano yang jatuh di permukiman warga di Jalan LA Sucipto, Malang, Jawa Timur, Rabu (10/2).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Petugas mengangkut puing-puing pesawat latih tempur Super Tucano yang jatuh di permukiman warga di Jalan LA Sucipto, Malang, Jawa Timur, Rabu (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Mayor Pnb Ivy Safaatillah yang wafat dalam kecelakaan pesawat EMB-314 Super Tucano yang jatuh di Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (10/2), sempat pamit pada keluarganya.

Istri almarhum, Asmawati Branti Sinduwijoyo, menceritakan suaminya sempat menelepon keluarga saat akan terbang, Rabu pagi.

"Almarhum sempat telepon, nanya kondisi anak-anak dan pamit mau terbang," ujarnya di rumah duka, Jalan Perintis Kemerdekaan, Umbulharjo, Yogyakarta.

Meski terlihat terpukul dan belum memercayai kepergian suaminya untuk selamanya, Asmawati berusaha tetap tegar. Sesekali dia menyeka air mata yang menetes dengan tisu.

Menurutnya, sosok almarhum Mayor Pnb Ivy merupakan sosok yang sangat baik. Almarhum sangat dekat dengan anak-anaknya dan perhatian dengan keluarga. Almarhum terakhir pulang ke rumah pada Sabtu (6/2) lalu dan kembali ke Malang, Senin (8/2) pagi.

Asmawati tidak menyangka jika pertemuan tersebut merupakan pertemuan terakhirnya dengan suami. Ia mendapatkan kabar pesawat yang dikemudikan suaminya pada pukul 12.30 WIB. Namun, saat itu kabar masih simpang siur. 

"Beliau sosok bapak yang baik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement