Selasa 09 Feb 2016 17:59 WIB

Pemerintah Percepat Rehabilitasi Jaringan Irigasi Grobogan

Rep: sonia fitri/ Red: Taufik Rachman
 Menteri PUPR, Basuki Hadi Muljono (tengah), bersama Dirjen Bina Marga Kemenpupera, Hediyanto W Husaini (kanan) menjadi narasumber dalam acara Ngobrol di Gedung Sapta Taruna Kementrian PU, Jakarta, Rabu (8/7). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Menteri PUPR, Basuki Hadi Muljono (tengah), bersama Dirjen Bina Marga Kemenpupera, Hediyanto W Husaini (kanan) menjadi narasumber dalam acara Ngobrol di Gedung Sapta Taruna Kementrian PU, Jakarta, Rabu (8/7). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pemerintah berencana mempercepat penyelesaian proyek rehabilitasi saluran irigasi dan bendung, di Grobogan, Jawa Tengah. Hal tersebut mendesak guna mendukung proses produksi pangan oleh petani. Meski pengerjaan baru lima persen, ia menargetkan rehabilitasi tersebut rampung di 2017.

"Saya ingin agar pekerjaan ini (rehabilitasi saluran irigasi dan bendung) segera diselesaikan secepatnya," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki Hadimuljono dalam kunjungan kerjanya ke Grobogan, Jawa Tengah,  Selasa (9/2).

Dalam kunjungannya, Menteri Basuki ingin memastikan apakah di Januari 2016 benar-benar sudah ada pekerjaan atau belum. "Ternyata memang sudah ada pekerjaan di lapangan dan memang saya menginginkan yang sudah kontrak itu langsung segera kerja," ujarnya.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pamali Juana Made Sumiarsih mengungkapkan saat ini terdapat delapan paket proyek yang mulai dikerjakan dalam pengerjaan rehabilitasi jaringan irigasi Grobogan. Paket tersebut yakni rehabilitasi Bendung Klambu, rehabilitasi saluran induk daerah irigasi Sidorejo dan rehabilitasi saluran sekunder Sidorejo.

Paket pekerjaan selanjutnya yakni rehabilitasi saluran induk dan sekunder Klambu Kanan, rehabilitasi saluran induk dan sekunder Klambu Kiri, rehabilitasi saluran induk dan sekunder Wilalung, rehabilitasi saluran induk daeah irigasi Sedadi, serta rehabilitasi saluran sekunder daerah irigasi Sedadi. Kedelapan paket proyek yang ditandatangani Oktober 2015 tersebut memerlukan anggaran sekitar Rp 1,6 triliun.

"Irigasi dari Bendung Sedadi, Sidorejo, Klambu dan Wilalung mengairi wilayah pertanian seluas 60 ribu hektare," kata dia. Oleh karenanya, perbaikan irigasi yang sumber airnya berasal dari Waduk Kedungombo tersebut memang mendesak untuk segera diselesaikan. Daerah irigasi tersebut akan direhabilitasi total karena sebagian besar rusak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement