Senin 08 Feb 2016 17:43 WIB

Banjir dan Longsor di Sumbar Sebabkan Gangguan Listrik

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Winda Destiana Putri
Longsor
Longsor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir dan longsor yang terjadi di sejumlah wilayah di Sumatra Barat (Sumbar) membuat beberapa tiang listrik roboh.

Sehingga, sejumlah gangguann listrik seperti pemadaman terjadi di beberapa daerah. Selain itu PT PLN Wilayah Sumatra Barat (WSB) juga dengan sengaja memadamkan sejumlah pembangkit listrik dengan alasan keselamatan.

Manajer SDM dan Umum PLN WSB, Lala Arief Fadila menjelaskan, alasan pemadaman dilakukan sebab, apabila listrik tetap menyala dalam kondisi banjir dikhawatirkan dapat menjadi penghantar listrik yang membahayakan keselamatan jiwa.

Lala merinci, sejumlah titik yang mengalami pemadaman, baik disengaja maupun dampak dari bencana, yaitu:

1. Rayon Solok, pemadaman dilakukan terhadap sekira 500 pelanggan.

2. Rayon Sijunjung, Silukek banjir bandang padam sekitar 150 pelanggan.

3. Rayon Sawahlunto, Batu guriang JTM ditimpa pohon, namun hingga saat ini PLN masih berupaya mengalihkan beban ke penyulang listrik lain, sehingga tidak padam.

4. Rayon Singkarak, daerah Singkarak, Sumani, Paninggahan mengalami padam karena gangguan.

5. Rayon Kayu Aro, Tigo Lurah banjir bandang akses terputus sejak Ahad (7/2), pemadaman dilakukan terhadap 1.500 pelanggan. Hingga Senin (8/2) masih belum bisa diakses ke lokasi.

6. Rayon Muaro Labuh, JTM Selo Kencana tumbang karena longsor.

7. Rayon Payakumbuh, akibat tanah longsor di Bukit Talau Sugiran, tiang JTM ikut terbawa longsor. Daerah padam meliputi Bukit Apit, Simpang Sugiran, Baliak Sugiran dan Lakung Sugiran, Kabupaten Limapuluh Kota.

8. Rayon Limapuluh Kota, Koto Alam mengakibatkan banjir hingga mengganggu akses jalan Padang-Pekanbaru, listrik terpaksa dipadamkan.

Lala menjelaskan, saat ini petugas terus berupaya menormalkan kondisi kelistrikan di sejumlah daerah. Kendati, sejumlah daerah tidak bisa ditangani segera karena alasan keselamatan.

"Kami akan selalu siaga. Bila kondisi cukup memungkinkan untuk bekerja, kami tidak akan menunda", kata Lala, Senin (8/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement