Rabu 03 Feb 2016 01:15 WIB

Nasdem: Masalah Dita Sifatnya Pribadi, Jangan Dipolitisasi

Rep: c21/ Red: Bilal Ramadhan
 Staf Ahli anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, Dita Aditya (tengah) bersama kuasa hukumnya, usai melaporkan kasus penganiayaan atasannya ke LBH Apik di Jakarta, Senin (1/2).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Staf Ahli anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, Dita Aditya (tengah) bersama kuasa hukumnya, usai melaporkan kasus penganiayaan atasannya ke LBH Apik di Jakarta, Senin (1/2). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago mengatakan, kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota Fraksi PDIP Masinton Pasaribu kepada tenaga ahli (TA) bernama Dita Aditia Ismawati, jangan sampai dipolitisasi.

"Itu kan masalah pribadi antara anggota dan tim ahlinya, tidak usah dimasukkan ke ranah politik," kata dia, Rabu (3/2).

Irma mengatakan, siapa pun orang yang melakukan tindakan penganiayaan, entah anggota DPR atau bukan, mereka harus diselidiki. Jadi, dia menekankan bahwa kasus penganiayaan Dita harus dilakukan secara hukum.

Meskipun sampai saat ini, kedua versi mereka berbeda terkait penganiayaan yang terjadi. Karena, Masinton memiliki versi cerita sendiri dan Dita pun sama.

Kemudian, terkait etika anggota dewan memang ada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Oleh karena itu, kewenangannya ada di MKD dan dia tidak dapat menjawab lebih.

Sebelumnya, dia juga mengatakan kalau Nasdem tidak akan melayangkan somasi kepada anggota Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu, yang diduga melakukan pemukulan terhadap Dita Aditia Ismawati, yang kebetulan menjadi pengurus partai Nasdem.

Namun, dia menekankan agar Masinton meminta maaf di hadapan publik. Hal tersebut juga telah dilakukan. Irma menambahkan, masalah asisten pribadi dari kader lain adalah hak pribadi. Dia mengatakan, misalkan sesorang membutuhkan bantuan dari kader lain, tidak akan dipermasalahkan.

"Hanya saja, partai-partai diminta memiliki asisten pribadi dari kader masing-masing," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement