REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Suasana kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN Mangunsari 05, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah, mendadak gempar pada Senin (1/2) pagi.
Puluhan siswa sekolah ini keracunan massal dan harus dilarikan ke Puskesmas Mangunsari secara bergelombang untuk mendapatkan perawatan medis. Diduga puluhan siswa ini keracunan setelah mengonsumsi manisan kulit jeruk dan manisan salak.
Dalam peristiwa ini, sekolah menyatakan jumlah siswa yang harus mendapatkan pertolongan di puskesmas tersebut mencapai 21 orang siswa. Selanjutnya, mereka harus menjalani rawat jalan.
“Umumnya, mereka yang mengalami keracunan ini merupakan siswa kelas IV,” kata salah satu staf Tata Usaha SDN Mangunsari 05, Joko Susanto saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.
Menurutnya, hingga saat ini seluruh siswa kelas IV yang dirawat di Puskesmas Mangunsari telah diperbolehkan pulang. Namun, mereka tidak bisa melanjutkan proses KBM di sekolah. “Pihak sekolah untuk sementara memberikan dispensasi kepada para siswa untuk beristirahat di rumah, setelah peristiwa ini,” tambah Joko.
Bedasarkan penelusran yang dilakukan pihak sekolah, seorang siswa kelas IV berinisial T, membawa bekal berupa manisan kulit jeruk dan manisan salak dalam kemasan botol ke sekolah.
Menurut pengakuan siswi tersebut, manisan kulit jeruk dan salak ini merupakan buah tangan yang dibawa orang tuanya dari kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pada jam istirahat pertama, manisan tersebut dibagikan kepada teman-temannya, terutama di kelas IV. Namun, beberapa saat setelah makan manisan tersebut, beberapa siswa mengaku merasa pusing dan mual.
Awalnya hanya beberapa siswa yang merasakan dan mereka diminta untuk beristirahat di ruang UKS. Belakangan jumlah siswa yang mengeluh pusing dan mual bertambah. Bahkan beberapa diantara mereka juga ada yang muntah-muntah.
Karena takut terjadi hal yang tak diinginkan, sekolah pun segera melarikan para siswa kelas IV ini ke Puskesmas Mangunsari. “Kami terpaksa menyewa angkutan kota (angkot) untuk membawa siswa ke puskesmas,” tambahnya.
Hal ini diamini oleh Siva Sabila Natasya Putri, salah satu dari 21 siswa yang harus dilarikan ke Puskesmas Mangunsari. Ia mengaku tak banyak mengonsumsi manisan tersebut. Rasanya campur-campur kombinasi manis, pahit dan asam. “Baru makan lima menit saya langsung pusing, mual dan akirnya muntah hingga badan menjadi lemas,” ungkapnya.
Setelah mengalami gejala tersebut, ia kemudian dibawa ke ruang UKS untuk mendapatkan pertolongan pertama dengan mengoleskan minyak kayu putih di perut dan kepala. Namun karena kepala semakin pusing akhirnya dilarikan ke puskesmas oleh para guru. “Sampai saat ini, mualnya masih terasa dan tidak doyan makan,” tambahnya.