Ahad 31 Jan 2016 22:21 WIB

Pengurus Nasional PP Minta Polisi Usut Tuntas Pemicu Bentrok OKP di Medan

Rep: Issha Harruma/ Red: Andi Nur Aminah
 Personel Brimob berjaga di depan kantor organisasi kepemudaan (OKP) pasca bentrok, di Medan, Sumatera Utara, Ahad (31/1). (Antara//Irsan Mulyadi)
Personel Brimob berjaga di depan kantor organisasi kepemudaan (OKP) pasca bentrok, di Medan, Sumatera Utara, Ahad (31/1). (Antara//Irsan Mulyadi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Wakil Sekjen Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila (PP) Razman Arief Nasution menyesali terjadinya bentrokan antara massa organisasinya dan Ikatan Pemuda Karya (IPK) di sekitar Jalan Thamrin, Medan, Sabtu (30/1) kemarin. Hal itu disampaikan Razman saat menghadiri acara pelantikan Majelis Pimpinan Cabang (MPC) PP Kota Medan di Lapangan Benteng, Medan, Ahad (31/1).

"Mewakili pengurus nasional, saya sebagai Wasekjen MPN PP dan anggota Korwil, kami menyesalkan bentrokan yang seharusnya tidak perlu terjadi kemarin," kata Razman.

Razman mengatakan, pihaknya menduga, ada sesuatu di balik terus berulangnya bentrokan antara PP dan IPK di Medan. Pihaknya, Razman mengatakan telah mencium ada gerakan tak terlihat yang ingin merusak PP dan IPK dalam hal ideologi berbangsa dan bernegara. "Kami menduga ada sesuatu di balik ini. Kami minta kepolisian usut ini. Apakah ini faktor sejarah, ekonomi, ketidakpuasan atau apa," ujarnya.

(Baca Juga: Polisi Identifikasi Pelaku Penyebab Tewasnya Anggota Massa OKP di Medan).

Laki-laki yang berprofesi sebagai pengacara ini pun menyampaikan rasa berbelasungkawa terhadap korban meninggal dan luka akibat bentrokan kemarin. Ia mengajak IPK dan organisasi kepemudaan (OKP) lainnya untuk tidak melakukan hal-hal yang merusak rasa persatuan. Razman pun mempersilakan polisi sebagai penegak hukum untuk tidak ragu menindak kader-kader OKP, termasuk PP yang melanggar hukum.

"Kami harap pimpinan kedua organisasi ini mengimbau massanya bersatu, tidak usah gaduh. Ini bukan lahan cari makan tapi untuk menegakkan idoleogi bangsa. Persoalan sekarang bukan antar organisasi tapi menegakkan ideologi bangsa. Kami minta hukum ditegakkan," kata Razman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement