Sabtu 30 Jan 2016 22:52 WIB

Massa Pemuda Pancasila dan IPK Bentrok di Medan, 2 Orang Tewas

Rep: Issha Harruma/ Red: Bayu Hermawan
bentrokan warga (ilustrasi)
Foto: Yogi Ardhi/Republika
bentrokan warga (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Polisi mengamankan sejumlah orang pasca bentrokan yang terjadi antara massa Pemuda Pancasila dan Ikatan Pemuda Karya (IPK) di sekitar Jalan Thamrin dan Jalan Asia, Medan, Sabtu (30/1) sore.

"Ada sekitar 14 orang dan 10 orang yang dibawa ke Polda Sumatera Utara (Sumut) dari masing-masing OKP (Organisasi Kepemudaan). Sementara ini masih penyelidikan, penetapan tersangka nanti," kata Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto di Medan, Sabtu (30/1).

Mardiaz mengklaim, untuk sementara, kondisi di kota Medan malam ini sudah kondusif. Wakapolda Brigjen Adhi Prawoto dan Dandim 0201 BS Kolonel Inf Maulana Ridwan pun, lanjutnya, telah berkoordinasi dengan ketua dua OKP tersebut. Mereka diminta untuk mengimbau anggota masing-masing menahan diri.

"Saat ini, sudah dilakukan pengamanan di dua markas OKP tersebut," ujarnya.

Bentrokan tersebut diduga berawal saat anggota IPK konvoi dan melintas di Jalan Thamrin Medan untuk menghadiri acara pelantikan pengurus PAC IPK Kecamatan Medan Denai Periode 2016-2021 di Jalan Pelajar Medan Denai.

Saat melintas itu, terjadi perselisihan yang berujung pada penganiayaan dan berkembang dengan aksi pembalasan. Terkait korban, Mardiaz mengatakan, pihaknya masih melakukan penelusuran untuk mengetahui jumlah pasti.

"Untuk tadi sore, di TKP pertama informasinya terjadi satu korban meninggal dunia dan empat luka. Kami masih menyisir rumah sakit lain," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, enam korban terpantau dilarikan ke rumah sakit Permata Bunda di Jalan Sisingamangaraja, Medan.

Dua warga dilaporkan meninggal dunia, yakni Monang Hutabarat (49), ketua salah satu ranting IPK di Medan dan seorang anak berinisal S. Selain itu, terdapat korban luka, yakni Dedi (45), Eki (20), Rudi, dan Feriansyah (34).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement