Jumat 29 Jan 2016 17:29 WIB

Disdik Kembangkan Aplikasi Pantau Siswa Bolos

Rep: c26/ Red: Friska Yolanda
Siswa yang membolos terjaring razia
Foto: Antara
Siswa yang membolos terjaring razia

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung tengah menyiapkan aplikasi pemantau kehadiran siswa di sekolah. Aplikasi ini dibuat karena masih banyaknya siswa yang bolos pada jam kegiatan belajar mengajar (KBM).

Kepala Disdik Kota Bandung Elih Sudiapermana mengatakan, melalui aplikasi digital ini, para orang tua dapat mengecek kehadiran anaknya. Sehingga, pergaulan anak pun dapat terkontrol.

“Kami di Dinas Pendidikan sudah mengembangkan aplikasi yang nantinya orang tua bisa memantau secara digital apalah anaknya hadir di sekolah atau tidak,” kata Elih saat dihubungi, Jumat (29/1).

Layanan baru berbasis digital yang tengah dikembangnya sekarang ini akan disematkan pada Sistem Manajemen Pendidikan (Simdik). Orang tua dapat mengecek lewat telepon seluler ataupun komputer yang terkoneksi internet. Setiap orang tua cukup membuka aplikasi guna mengetahui kehadiran putra-putrinya di sekolah.

(Baca: Puluhan Pelajar Terjaring Satpol PP Saat Bolos Sekolah)

Elih mengaku geram pada perilaku siswa yang berani membolos. Terkadang siswa pamit berangkat dari rumah tapi tidak datang ke sekolah dengan alasan izin. Ini jadi kekurangan pihak sekolah untuk memantau, karena tidak tahu kalau si anak izin tidak masuk karena berbagai hal.

Aplikasi pemantau kehadiran siswa merupakan salah satu upaya memperkecil anak bolos sekolah. Antisipasi lainnya adalah meningkatkan komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua.

Selama ini, ujar dia, komunikasi orang tua dan pihak sekolah lebih banyak bersifat iuran. Padahal, guru dan orangtua harus sering membicarakan perkembangan siswa.

(Baca: Satpol PP Padang Kembali Jaring Pelajar Bolos di Warnet)

“Jadi, nanti bukan lagi /ngomongin/ soal iuran, tapi lebih kepada panduan anak-anak. Selama ini, rata-rata orang tua ketemu sekolah bicara iuran. Kita akan imbau setiap kepala sekolah sebagai antisipasi,” ujar dia.

Masalah pendidikan di Kota Bandung salah satunya masih seputar siswa yang sering membolos sekolah. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, siswa terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) saat tengah /nongkrong/ di beberapa lokasi saat jam pelajarang berlangsung.

Elih menuturkan, ketidakhadiran siswa pada kegiatan belajar mengajar lebih disebabkan oleh adanya rasa jenuh. Oleh karena itu, ia berharap para guru bisa mengajar dengan teknik yang jauh lebih menarik agar siswa lebih semangat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement