REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Ahmad Doli Kurnia, berharap Musyarawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar bakal menghasilkan berbagai konsensus dan konsep-konsep baru dalam tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut.
Konsensus dan konsep baru itu pun termasuk bagaimana strategi baru yang disiapkan untuk menghadapi event-even politik, seperti Pilkada. Ahmad Doli menjelaskan, konsensus tersebut berupa adanya kesepakatan kedua kubu kepengurusan, baik hasil Munas Bali maupun hasil Munas Ancol, untuk mengakhiri konflik dan mengedepankan kebersamaan.
''Dan mendorong rekonsiliasi agar Golkar menjadi satu kembali. Itu konsensus baru,'' ujar Ahmad Doli saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (29/1).
Tidak hanya itu, Munaslub itu diharapkan juga bisa menghasilkan komitmen baru untuk lebih mengedepankan kepentingan partai, dan melupakan kepentingan-kepentingan kelompok dan faksi-faksi tertentu di dalam tubuh Partai Golkar. Sehingga ada komitmen baru untuk kembali membesarkan partai.
Pun dengan konsep-konsep baru yang diusung Partai Golkar, terutama strategi-strategi baru dalam menghadapi even-even politik.
"Konsep baru itu yaitu konsolidasi partai terus-menerus, sikap partai dalam menghadapi event-event politik. Itu harus dilakukan dengan ide atau gagasan baru, kreativitas-kreativitas baru, manajerial baru, termasuk strategi baru untuk menghadapi Pilkada,'' kata Ahmad Doli, yang juga menjadi inisiator Generasi Muda Partai Golkar tersebut.
Terkait suksesi kepemimpinan di Partai Golkar, Ahmad Doli mengungkapkan, Munaslub Partai Golkar harus bisa menghasilkan kepemimpinan baru yang memiliki karakter yang kuat dant idak menggantungkan diri dengan kekuatan uang semata.
''Serta didukung kemampuan manajerial yang handal dan didukung jaringan yang luas,'' ujar Ahmad.
Lebih lanjut, Ahmad Doli menjelaskan, konsensus dan konsep-konsep baru yang dihasilkan Munaslub Partai Golkar ini diharapkan bisa meningkatkan legitimasi Partai Golkar. Sehingga nantinya publik dapat memberikan kepercayaan dan dukungan yang baru dari publik.
Sebelumnya, kedua kubu memang telah sepakat untuk menggelar Munaslub guna mengakhiri sengketa kepengurusan Partai Golkar. Rencananya, utusan dari dua kubu tersebut akan melakukan pertemuan pada pekan depan untuk menyusun rencana penyelenggaraan Munaslub.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
