REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid meminta, masyarakat jangan mudah terjebak pada provokasi, apalagi dijebak untuk menjadi teroris.
Ia menyarankan agar individu-individu sesering mungkin menjalankan komunikasi atau silaturrahmi dengan siapa saja, agar tidak merasa terasing.
Menurut Hidayat, bila seseorang menyendiri atau tidak mau berkomunikasi itu akan sangat bahaya. Mereka yang menjadi terroris dinilainya karena selalu menyendiri dan tidak mau berkomunikasi dengan pihak lain.
"Kalau di Masjid mereka tidak mau berkomunikasi dengan jamaah, kyai, dan rekan-rekannya yang lain. Orang yang menjadi terroris karena mereka tidak pernah berhubungan dengan masyarakat," kata Hidayat, saat menerima delegasi Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jakarta Selatan, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (28/1).
Hidayat menegaskan, Islam tidak mengajarkan radikalisme dan terrorisme. Sebab Islam mampu menjadi rahmat bagi semua, bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Dalam kesempatan itu, Hidayat menuturkan, yang paling penting dilakukan oleh KAMMI Jakarta Selatan adalah melakukan konsolidasi organisasi, terutama dengan senior-senior mereka yang pernah aktif di KAMMI.
Dengan konsolidasi, maka mereka akan tahu apa kendala yang biasa dihadapi dan apa program yang bagus untuk dikembangkan dan diteruskan.
"Lakukan konsolidasi internal," ujar Hidayat.