Kamis 28 Jan 2016 16:39 WIB

712 Eks Anggota Gafatar Ditampung di Depok

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
  Petugas membantu warga eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang baru turun dari KRI Banten saat tiba di Pelabuhan Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (27/1) (Republika/Yasin Habibi).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Petugas membantu warga eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang baru turun dari KRI Banten saat tiba di Pelabuhan Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (27/1) (Republika/Yasin Habibi).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sebanyak 712 eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang ditampung di Taman Wiladatika Cibubur. Sebayak 28 orang di antaranya berasal dari Kota Depok. Para eks anggota Gafatar tersebut siap dikembalikan kepada keluarga masing-masing setelah datang dari Mempawah, Kalimantan Barat, kemarin (27/1).

"Tugas Kami hanya memfasilitasi tempat penampungan dan koordinasi dengan jajaran terkait, masalah pembinaan di atur oleh Kementerian Sosial (Kemensos)," ujar Komandan Kodim 0508, Depok, Letkol Inf Santosa di tempat penampungan di Taman Wiladatika Cibubur, Depok, Jawa Barat (Jabar), Kamis (28/1).

(Baca Juga: 10 Eks Gafatar Tiba di Lampung). 

Menurut dia, penampungan di Cipayung sudah penuh. Sehingga untuk sementara eks Gafatar aman di sini Taman Wiladatika Cibubur. "Sambil menunggu pihak keluarga menjemput. Selain Jabar, yang dikembalikan saat ini ada yang berasal dari DKI Jakarta, Banten dan Lampung," ujar Santosa.

Dia menginformasikan, Kemensos telah bekerja sama dengan ulama untuk membina mereka. Hal ini bertujuan agar mereka kembali ke agama yang benar dan demi keutuhan NKRI. Para eks anggota Gafatar iu menurut dia harus terus dibimbing agar tidak kembali mengikuti ajaran Gafatar.

Kodim 0508 Kota Depok bekerja sama dengan Polresta Depok dan Kemensos untuk mengamankan lokasi yang menjadi tempat penampungan di Cibubur, Kota Depok. Sedikitnya 50 personel Kodim diterjunkan dan akan standby di lokasi sampai pihak keluarga menjemput.

Santosa mengatakan sebelumnya pemerintah telah mengembalikan eks Gafatar asal Jabar ke Cimahi. Namun sayangnya, sebagian besar anggota eks Gafatar tidak mau kembali ke kota asalnya. Mereka mengaku lebih senang tinggal di Kalimantan Barat. 

Bagi mereka yang masih mau tinggal di sana (Kalimantan Barat), pemerintah pusat menganjurkan agar anggota eks Gafatar menggunakan jalur transmigrasi yang legal. "Aset mereka yang masih ada di Kalimantan kami pastikan aman. Itu janji panglima TNI untuk mengamankan harta benda yang mereka tinggal," ujarnya. 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement