Rabu 27 Jan 2016 23:50 WIB

Wabah Demam Berdarah Tulungagung Kembali Renggut Nyawa

Red: Ilham
 Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah Depok, Sawangan, Jawa Barat, Rabu (27/1). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah Depok, Sawangan, Jawa Barat, Rabu (27/1). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Seorang pasien anak penderita demam berdarah di RSUD dr Iskak, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Amalia (10) meninggal dunia, Rabu (27/1). Bocah itu sempat mengalami kejang-kejang disertai demam tinggi akibat trombosit dalam darah yang terus menurun.

"Pasien DB yang meninggal itu saat masuk rumah sakit sudah dalam kondisi dengue shock syndrome (DSS) sehingga nyawanya tak bisa terselamatkan," kata  Kasi informasi dan Pemasaran RSUD dr Iskak, Tulungagung, Mochamad Rifai di, Rabu (27/1).

Kondisi akut yang dialami warga Desa Joho, Kecamatan Kalidawir itu membuat upaya pertolongan yang dilakukan tim medis tidak bisa optimal. Amalia sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri saat dibawa ke RSUD, diduga akibat keterlambatan penanganan medis selama mengalami demam tinggi akibat DB.

Rifai menuturkan, bocah yang masih duduk di bangku kelas V SD itu pertama kali masuk instalasi gawat darurat (IGD) pada Selasa (26/1) sekitar pukul 17.00 WIB, dengan status DSS. Setelah mendapat penanganan awal, Amalia yang masih lemah kemudian dipindah ruangan ke Pediatric Intensive Care Unit (PICU) instalasi rawat inap (IRNA) Wijaya Kusuma yang memiliki fasilitas picu jantung.

"Kondisi pasien sudah buruk. Hal ini bisa dilihat dari tekanan nadi yang lemah serta kesadarannya yang terus menurun," kata Rifai. (Pasien DBD Membludak, RSUD Indramayu Penuh Sesak).

Saat ini, RSUD dr Iskak Tulungagung masih merawat lima penderita DB lain, dengan kondisi bervariasi. "Kami mengimbau pada masyarakat agar proaktif berkonsultasi dengan RSUD. Jika ada lagi yang mengalami demam atau kejang bisa segera hubungi 'Public Safety Center' (PSC) di nomor telepon (0355)-320119. Ada langkah-langkah yang bisa diikuti menurut petunjuk petugas kesehatan di PSC tersebut," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasi Pengendalian Penyakit Menular, Didik Eka mengatakan, jumlah kasus demam berdarah di Tulungagung terus bertambah. Namun intensitasnya jauh menurun dibandinkan periode yang sama (Januari) tahun lalu.

"Data di Dinkes selama kurun Januari ini tercatat sebanyak 56 penderita DB. Jumlah ini jauh di bawah periode yang sama tahun lalu yang mencapai 146 kasus," kata Didik.

Menurut Didik, kasus DB saat ini terus bertambah karena pengaruh musim hujan yang menyebabkan bibit penyakit berkembang, salah satunya wabah demam berdarah. "DB bisa muncul jika kebersihan lingkungan yang tidak terjaga. Dan, dimungkinkan DB bisa terus bertambah jika masyarakat sendiri tidak membersihkan lingkungannya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement