Sabtu 23 Jan 2016 22:47 WIB

Ical Ungkap Alasan Golkar Merapat ke Pemerintah

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menyampaikan pidato politiknya pada acara Pembukaan Rapimnas Partai Golkar Tahun 2016 di JCC, Jakarta, Sabtu (23/1).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menyampaikan pidato politiknya pada acara Pembukaan Rapimnas Partai Golkar Tahun 2016 di JCC, Jakarta, Sabtu (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar menyatakan diri bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Hal itu disampaikan dalam pidato politik Ketua Umum Golar, Aburizal Bakrie (Ical) saat membuka rapat pimpinan nasional (Rapimnas) di Jakarta, Sabtu (23/1).

Dengan pernyataan bergabung di barisan pendukung pemerintah, Ical menegaskan tujuan dan arah partainya masih sama dengan Koalisi Merah Putih (KMP).

Hanya saja, dalam istilah yang digunakan Ical, kapalnya sedikit berbelok dan berputar arah sedikit. Namun, arah kapal besar Golkar dan KMP masih sama.

"Kita hanya berbelok sedikit. Kita hanya berputar sedikit, karena adanya anging kencang dan jalur perjalanan kita memang harus disesuaikan kembali," ujar Ical saat memberi pidato di Jakarta, Sabtu (23/1).

Ical menegaskan bahwa tali pertemanan Golkar dan KMP tidak mengendur sedikitpun. Golkar dan KMP, imbuh dia, masih berada dalam kubu yang sama, yaitu kubu Merah Putih.

Pada Koalisi Indonesia Hebat (KIH) Ical pun menegaskan bahwa mimpi Golkar dan KIH sama. Cita-cita pun tidak berbeda. Yaitu, Indonesia harus terus maju lewat tangan dan usaha bersama, apapun partai dan penihakan politik masing-masing.

Selanjutnya, untuk memerkuat alasan Golkar merubah haluan politiknya dengan bergabung bersama pemerintah, Ical menukil ungkapan seorang pahlawan perang Eropa, Omar Bradley.

"Put your course on the stars, not on the lights of every passing ship, Tetapkan tujuan mu berdasarkan pada bintang-bintang di langit, bukan pada cahaya kapal-kapal kecil yang datang dan pergi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement