REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintahan bersih harus dipraktikan, dan tidak hanya menjadi slogan semata.
Untuk itu, ia menegaskan kepada siapapun, agar jangan sampai berani mencatut namanya demi mendapatkan proyek atau jabatan.
"Pemerintah bersih harus kita praktikkan. Tidak hanya jadi slogan. Bukan hanya ucapan tapi perbuatan. Siapapun yang meminta proyek atau jabatan dengan mengatasnakaman saya, apakah itu dari keluarga, relawan, pejabat atau teman abaikan saja," tulis Jokowi dalam akun Facebooknya, Kamis (21/1).
Jokowi juga menuliskan, ia sudah banyak mendapat laporan terkait pencatutan namanya. Meski demikian, Jokowi tidak menuliskan secara rinci siapa-siapa saja pihak yang telah mencatut namanya.
"Sudah banyak laporan yang masuk. Saya ingatkan untuk yang satu ini tidak main-main," tulisnya lagi.
Seperti diketahui, kasus pencatutan nama Presiden Jokowi pernah menjadi perhatian publik di akhir tahun 2015 lalu. Kasus tersebut menyeret nama politikus senior Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid. Dalam kasus tersebut, nama Presiden Jokowi dicatut terkait perpanjangan kontrak PT Freeport.