Rabu 20 Jan 2016 18:23 WIB

PT Pindad Jajaki Kerja Sama Ekspor Panser ke Timur Tengah

Rep: C26/ Red: Teguh Firmansyah
Kendaraan tempur Tank AMX 13 di PT Pindad (Persero), Kota Bandung, Rabu (20/1).    (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Kendaraan tempur Tank AMX 13 di PT Pindad (Persero), Kota Bandung, Rabu (20/1). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perusahan alat utama sistem pertahanan (alutsista) PT Pindad terus mengembangkan industri pertahanan buatan dalam negeri. Tak hanya untuk Indonesia, PT Pindad juga meningkatkan produksi untuk diekspor ke luar negeri.

Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim mengatakan pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan negara Timur Tengah. Nilai potensi ekspor ini mencapai 300 juta dolar Amerika.

"Kita ada potensi ekspor 300 juta dolar di Timur Tengah dalam dua tahun ke depan," kata Silmy saat menemani kerja Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan kunjungan kerja di PT Pindad, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/1).

Ia menuturkan proyek ini rencananya adalah kerja sama dalam memproduksi kendaraan pertahanan. PT Pindad akan mencoba menyesuaikan kendaraan pertahanan dengan fungsi yang lebih modern.

Untuk memuluskan perjanjian kerja sama ini, ujar dia, rencananya PT Pindad akan mengirimkan contoh berupa panser Anoa. Panser ini akan diuji kelayakannya. Jika sepakat maka kerja sama bisa dilakukan.

Sementara itu, ia menambahkan pada 2015 lalu juga sudah bekerja sama dengan Turki dalam memproduksi medium tank. Kendaraan ini akan disesuaikan fungsinya lebih modern dan diharapkan selesai pada 2017 mendatang.

Ia mengatakan akan terus mengembangkan produksi alutsista PT Pindad. Hal ini dalam rangka mewujudkan dorongan pemerintah untuk meningkatkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri. "Kita terus berusaha mengedepankan produksi kemandirian dalam negeri," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement