Selasa 19 Jan 2016 21:57 WIB

Sleman Dapat Jatah Raskin 10,88 Ribu Ton per Bulan

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Nur Aini
Pekerja mengangkut beras miskin (raskin) untuk didistribusikan ke warga (ilustrasi).
Foto: Antara/Aco Ahmad
Pekerja mengangkut beras miskin (raskin) untuk didistribusikan ke warga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  SLEMAN -- Berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan provinsi pekan lalu, tahun ini Kabupaten Sleman menerima jatah beras miskin (Raskin) sebanyak 10,88 ribu ton per bulan. Beras tersebut, nantinya akan didistribusikan ke 60.485 rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM) yang tersebar di 17 kecamatan.

Kepala Seksi Bantuan Sosial, Dinas Ketenagakerjaan dan Sosial (Disnakersos) Sleman, Budi Winarno menyampaikan pemberian raskin tahun ini masih sama dengan tahun lalu. Setiap RTSPM menerima 15 kg, dengan harga beras Rp 1.600 per kg. "Ini sudah ketentuan dari Bulog. Berasnya yang kualitas medium," katanya saat ditemui di kantor dinas, Sleman, Selasa (19/1).

Menurut Budi, pendistribusian raskin bulan ini akan dilakukan di setiap desa. Pendistribusiannya dimulai dari tanggal 25 Januari hingga 10 Februari. Namun sebelum itu, Disnakersos akan melakukan sosialisasi distribusi terlebih dulu kepada tim koordinasi pelaksana raskin pada tanggal 21 Januari. Rencananya penyerahan raskin ke masyarakat akan disampaikan setiap bulan.

"Tahun lalu kan kita sampai 14 kali pendistribusian. Karena ada raskin 13 dan 14. Nah tahun ini belum tahu kebijakannya bagaimana," ujar Budi. Namun begitu ia menuturkan, setiap kebijakan pusat terkait Raskin pasti akan segera disampaikan pada masyarakat. Dalam hal ini, Dinakersos Sleman hanya berperan sebagai distributor.

Terkait pengendalian kualitas beras, Budi menyampaikan, pihaknya akan melakukan pengawasan secara sampling. Hal itumMisalnya dengan mengecek kualitas beras di beberapa titik distribusi. Selain itu, Disnakersos Sleman sudah berkoordinasi dengan tim pelaksana raskin untuk segera melaporkan kondisi beras yang dinilai tidak bagus.

"Kita kan tidak mungkin cek seluruh beras di gudang Bulog. Makanya nanti kalau ada masyarakat dan petugas yang menemukan beras kutuan atau warnanya pudar segera melapor ke kami," ujar Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement