Selasa 19 Jan 2016 10:08 WIB

Usai Diarak Bugil, Pelajar SMP Depresi Berat

Rep: Edy Setyoko/ Red: achmad syalaby
Stress (ilustrasi)
Foto: under30ceo.com
Stress (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Jateng, Sri Kusuma Astuti, menaruh perhatian terhadap Ris, pelajar SMP yang diarak bugil karena kedapatan mencuri sandal.

(Baca: Arak Bugil Pencuri Sandal, Empat Warga Tersangka).

Ia mengunjungi korban di asrama markas Aliansi Peduli Perempuan Sukowati (APPS) di Kecamatan Sambirejo, Sragen, Jawa Tengah yang menjadi  tempat karantina korban.

''Rasa simpati datang dari banyak pihak. Kami siap untuk membantu secara hukum. Sejumlah lembaga dari luar, juga banyak yang siap membantu,'' kata Astuti di Sragen, Selasa (19/1).

BP3AKB siap memberi bantuan hukum. Pemulihan mental Ris yang saat ini tengah mengalami depresi berat. Termasuk dalam masalah kelanjutan pendidikan. Usai diarak bugil, Astuti mengungkapkan, Ris enggan masuk sekolah. Ia merasa malu dan mau pindah sekolah. Astuti juga meminta media untuk tidak mengekspose fisik Ris, karena akan mempersulit proses pemulihan mental.

Simpati terhadap derita Ris terus mengalir. Astuti menilai kasus ini sudah menjadi isu nasional. ''Kita melakukan semacam aksi moral untuk mengawal kasus ini. Dan,  ini sangat memprihatinkan. Kita minta polisi bertindak tegas,'' kata Ketua KNPI Sragen, Taufiq Nugroho.

Ormas dan LSM, seperti Gerakan Rakyat Bersatu (GRB), Kompak HAM dan KNPI, sepakat untuk membentuk Forum Solidaritas Untuk Ris. Forum ini akan melakukan pengawalan dan pemantauan langsung terhadap Ris dan penangaan hukum terhadap pelaku pelecehan.

Peristiwa dugaan pelecehan dan tindak asusila yang dialami Ris, juga mendapat simpati dari Sekretaris DPC PDI Perjuangan Sragen, Sugiyamto. Ia bersedia  menjadikan Ris sebagai anak asuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement