REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Kepedulian terhadap Ris (15 tahun), siswi korban arak bugil terus mengalir. Belakangan, aktivis dan pemerhati anak, Seto Mulyadi, memenuhi undangan Aliansi Peduli Perempuan dan Anak Sukowati (APPS) Kabupaten Sragen.
(Baca: Arak Bugil Pencuri Sandal, Empat Warga Jadi Tersangka).
Kak Seto, panggilan akrab Seto Mulyadi, langsung mengunjungi rumah korban di Karangmalang, Kabupaten Sragen. Ratusan warga, kedua orangtua asuh Ris --Jumadi (59) dan Sukarsi (55), anggota Fraksi Golkar DPRD Sragen, Pujono Bayu Elli Efendi, Koordinator APPS Sugiyarsi, turut menyambut kehadiran penyulih suara film boneka 'Si Komo' itu.
''Saya datang ke sini karena mendapat undangan dari adik Ris. Dia berkeinginan untuk curhat. Saya juga berikan apresiasi kepada semua pihak yang menangani kasus ini dengan cepat,'' tutur Kak Seto saat hadir mengenakan baju batik lengan pendek warna cokelat.
Pertemuan terbuka yang difasilitasi APPS hanya berlangsung sesaat. Berhubung Ris ingin curhat dengan Kak Seto, semua pihak diminta menunggu diluar rumah sempit. Sehingga pertemuan Ris dengan Kak Seto berlangsung tertutup. Ris menyampaikan uneg-unegnya selama kurang lebih satu jam.
Ada dua hal yang disampaikan Ris saat bertemu dengan Kak Seto. ''Pertama, adik Ris ini mohon keadilan atas perlakuan terhadap dirinya. Ia tidak bisa menerima perlakukan tersebut. Dia minta, agar pelaku dihukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Kedua, mohon perhatian terhadap kondisi psikologisnya''.
Menurut Kak Seto, Ris juga bercerita tentang kondisi psikologis yang dialami saat ini. Termasuk soal keberlangsungan pendidikan terus bagaimana. Ia menanggung rasa malu dengan teman sekolah.
(Baca: Usai Diarak Bugil, Empat Pelajar Depresi Berat).