Ahad 17 Jan 2016 17:32 WIB

Apel Kebhinekaan Menolak Radikalisme, Terorisme dan Narkoba

Rep: marniati/ Red: Joko Sadewo
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (kedua kiri) didampingi Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (tengah) dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (kanan) bersama para tokoh agama mengikuti Apel Kebhinekaan Lintas Iman Bela Negara, di Lapangan Banteng, Jakar
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (kedua kiri) didampingi Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (tengah) dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (kanan) bersama para tokoh agama mengikuti Apel Kebhinekaan Lintas Iman Bela Negara, di Lapangan Banteng, Jakar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Organisasi Lintas Iman Indonesia mengadakan Apel Kebhinekaan Bela Negara menolak radikalisme, terorisme dan narkoba di lapangan banteng Jakarta Pusat.

Humas acara, Pendeta Penrad Siagian mengatakan Apel Kebhinekaan ini dimaksudkan untuk mengingatkan kembali seluruh elemen bangsa bahwa Indonesia adalah sebuah negara kesatuan yang terdiri dari berbagai agama, suku dan budaya.

"Apel Kebhinekaan ini juga bertujuan untuk mendorong pemerintah agar memberikan perhatian terhadap masalah-masalah Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB)," ujar Penrad Siagian di Jakarta, Ahad (17/1).

Ia menjelaskan, Indonesia adalah rumah bagi semua anak bangsa. Melalui Apel Kebhinekaan ini maka diharapkan semangat nasionalisme bangkit kembali, untuk bersama-sama mengambil peran dalam bela negara.

Apel Kebhinekaan Bela Negara dihadiri oleh Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Konfrensi Waligereja Indonesia (KWI), Walubi, Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).

Selain itu hadir juga kelompok-kelompok penganut kepercayaan. Sekitar lebih kurang 12.000 orang dari  berbagai lembaga keumatan tersebut hadir dalam apel kebhinekaan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement