REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) implementasikan kerja sama penanggulangan terorisme dengan Inggris melalui beragam kegiatan, salah satunya adalah pertemuan ke-2 Joint Working Group on Counter Terrorism (JWG on CT) di London-Inggris pada 5 Desember lalu.
Dalam kegiatan ini, Kepala BNPT RI, Komjen Pol Prof Mohammed Rycko Amelza Dahniel, optimis bahwa kerja sama yang dibangun akan saling menguntungkan bagi kedua negara.
"Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan implementasi kerja sama penanggulangan terorisme dengan Inggris. Ini akan membawa dampak saling menguntungkan bagi kedua negara melalui pertukaran pengalaman, intelijen dan peningkatan kapasitas dan optimis pada masa depan kerja sama dan berharap kerja sama ini akan memperkuat upaya melawan terorisme," tutur Rycko.
Menurut Rycko, kerja sama kedua negara terus memperlihatkan progress yang baik sejak ditandatanganinya MoU (Memorandum of Understanding) 2021 lalu.
"Kedua negara memiliki progres yang sangat baik sejak ditandatanganinya MoU Kerja Sama Penanggulangan Terorisme pada 2021," ujarnya.
Baca juga: Baca Dzikir Ini Hadapi Cobaan dan Fitnah Berat, Diajarkan Rasulullah SAW dan Para Nabi
Sementara itu, Menteri Keamanan Dalam Negeri Inggris, Tom Tugendhat turut mengapresiasi kinerja BNPT RI yang juga fokus memulihkan korban aksi terorisme. bersama Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Dimana LPSK telah mengunjungi langsung korban bom bali yang bermukim di Inggris.
“Apresiasi terhadap BNPT dan LPSK yang juga memberi perhatian pada korban aksi terorisme. LPSK telah mengunjungi korban bom bali yang ada di Inggris. Dalam kunjungan ini, LPSK dan Victim Terrorism Unit – Home Office juga berbagi informasi tentang pendekatan yang digunakan untuk mendukung korban serangan terorisme,” ucap Tom.
Kegiatan ditutup dengan High Level Meeting antara Kepala BNPT RI dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Inggris. Kedua negara menegaskan kembali tekadnya untuk memperkuat kerja sama dalam bidang penanggulangan terorisme khususnya key takeaways yang telah disepakati kedua negara.