REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Status terduga pelaku teror bom atas nama Sugito sudah dipastikan sebagai warga sipil yang turut menjadi korban ledakan di pos polisi Sarinah, Jakarta Pusat.
"Terduga atas nama Sugito sudah dipastikan adalah warga sipil yang berprofesi sebagai kurir dari Karawang dan bukan terduga pelaku," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iqbal, Ahad (17/1).
Dengan demikian, jumlah terduga pelaku sebelumnya lima orang menjadi empat pelaku pengeboman. Informasi sebelumnya, Polda Metro Jaya telah merilis nama-nama terduga pelaku teror bom dan korban meninggal yang terjadi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
"Berikut kami umumkan, ada lima terduga teroris, namun satunya masih diselidiki dan ada kemungkinan terduga teroris," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal.
Ia menjelaskan, terduga pelaku semuanya meninggal dunia, dari yang tujuh meninggal, lima merupakan terduga pelaku teroris.
Korban meninggal di dekat pos kepolisian adalah:
1. Rico Hermawan, jenis kelamin laki-laki, tahun kelahiran 1995, diidentifikasi sebagai warga sipil, diperkuat dari rekaman CCTV, terlihat warga Jakarta bersama dengan polantas menuju pos untuk perkiraan terkena tilang.
2. Sugito, tahun kelahiran 1973, terduga kemungkinan pelaku teroris karena bisa jadi kemungkinan warga sipil, masih diselidiki lebih lanjut, bukti identitas autentik dari sidik jari.
3. Dian Joni Kurniadi, tahun kelahiran 1990, jenis kelamin laki-laki, statusnya diduga pelaku, identifikasi dari sidik jari.
Korban meninggal di depan halaman Starbucks:
4. Afif alias Sunakin, diduga pelaku, luka tembak, identifikasi dari sidik jari, ciri memaki topi dan kaus biru.
5. Amel Quali Taher, warga negara Kanada, laki-laki, tahun kelahiran 1946, korban meninggal ditembak oleh pelaku, identitas dikenali karena ada paspor di sakunya.
6. Muhammad Ali, diduga pelaku, laki-laki, tahun kelahiran1976, lokasi meninggal di depan Starbucks. Identifikasi autentik dari sidik jari.
Terduga teroris meninggal di dalam Starbucks:
7. Ahmad Muhazin, diduga pelaku bom bunuh diri di dalam Starbucks, karena ditemukan luka khas di perut hingga dada akibat pusat ledakan.
Dari identifikasi tersebut, tujuh orang yang meninggal, empat diduga pelaku, satu masih mungkin diduga pelaku, dan dua warga sipil (satu WNA dan satu WNI).
Polda Metro menjelaskan, untuk informasi lebih lanjut, akan disampaikan setelah adanya hasil terbaru dari penyidikan.