REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Faktor ekonomi dan persoalan sosial, dinilai sebagai salah satu faktor pemicu seseorang didoktrin untuk menjadi pelaku teror. Sosiolog Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Musni Umar mengatakan, mayoritas pelaku teror adalah masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Masyarakat yang lemah perekonomiannya mudah dijadikan kendaraan untuk menyukseskan aksi teror," ujarnya kepada Republika.co.id, Jumat (15/1).
Selain perekonomian, rendahnya pendidikan juga menjadi faktor selanjutkan. Sehingga, masyarakat dengan kategori itu sangat mudah untuk dipengaruhi dan diiming-imingi.
"Mereka melakukan teror atas perintah dan sokongan dana dari jaringan internasional," ucap dia. Ia mengatakan, pendekatan spiritual melalui pemahaman agama yang salah juga digunakan sebagai motivasi agar pelaku teror berani meledakan bom bunuh diri.