Jumat 15 Jan 2016 18:25 WIB

Kondisi WN Belanda yang Jadi Korban Bom Sarinah Membaik

Kondisi Pos Polisi Sarinah tempat ledakan bom pada Kamis (14/1).  (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Kondisi Pos Polisi Sarinah tempat ledakan bom pada Kamis (14/1). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Rob Swartbol berharap, kondisi warga negara Belanda Yohannes Antonius Maria (48 tahun) yang menjadi korban ledakan di depan Gedung Sarinah, Kamis (14/1) kemarin, membaik usai dioperasi di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

"Saya percaya Yohannes dalam penanganan yang baik dan berharap kondisinya menjadi jauh lebih baik," ujar dia usai menjenguk Yohannes di RSPAD Gatot Subroto di Jakarta, Jumat (15/1).

Ia enggan memberitahu kondisi terakhir Yohannes karena alasan privasi korban. "Saya tidak bisa memberitahu kondisinya karena alasan privasi," ujar dia.

Setelah Dubes, tampak Sekda DKI Saefullah menjenguk korban di RSPAD. Ia mengatakan kondisi Yohannes belum sadar dan masih dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU), sedangkan beberapa korban tampak sudah membaik.

"Sudah baik. Yang sudah baik ini polisi, kalau yang Belanda masih di ICU. Belum sadar," kata dia.

Selain ke RSPAD, ia juga menjenguk korban ledakan yang dirawat di RS Tarakan, anggota Polantas Brigadir Suminto yang terluka tertembak di lengan. Ia mengatakan Brigadir Suminto sudah sadar setelah dioperasi dan kondisinya lebih baik.

Saefullah menyatakan prihatin atas aksi teror tersebut dan berharap semua korban cepat pulih. Berdasarkan keterangan IGD RSPAD, Yohannes dalam kondisi yang belum stabil serta membutuhkan perawatan intensif karena terdapat benda asing bekas serpihan granat di leher, dada, dan kaki.

Selain dia, korban yang masih kritis adalah anggota Polres Metro Jakarta Pusat Aiptu Budiono yang masih dalam kondisi dibius dan paru-parunya diberi alat bantu. Sedangkan kondisi tujuh korban lain yang juga dirawat di RSPAD sudah membaik dan salah satunya sudah diperbolehkan pulang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement