REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta masyarakat untuk tidak takut terhadap aksi teror yang terjadi, Kamis (14/1), di MH Thamrin, Jakarta Pusat. Dia mengimbau warga untuk beraktivitas seperti biasa.
"Ya, gak usah takut dong! Saya saja kerja seperti biasa!" katanya, Jumat (15/1).
Ahok mengutuk aksi teror yang dilakukan pengebom di Thamrin. Dia menilai, itu adalah tindakan pengecut yang dilakukan teroris. Ahok juga menilai, aksi bom yang dilakukan merupakan tindakan bodoh sebab orang pintar tentu tidak akan melakukan tindakan teror terlebih hingga mengorbankan banyak nyawa, termasuk milik pelaku.
"Nah, yang kurang ajar yang mimpin itu bawa senjata kabur, pengecut! Bohongin orang bodoh," katanya.
Secara khusus, Ahok memuji aksi lokalisasi yang dilakukan kepolisian. Dia mengatakan, kepolisian cukup tanggap dalam menangani masalah teroris di Indonesia. Ahok percaya, kepolisian sudah memiliki langkah antisipasi terkait aksi teror yang mungkin muncul di kemudian hari.
"Ya, saya kira polisi udah tahu bagaimana caranya lah, gak mungkin dibeberkan bagaimana, tapi yang pasti sasarannya udah tahu bagaimana, cuma kan kita mesti deteksi aja kan, itu polisi udah tahu semua kok," katanya.
Meski demikian, Ahok meminta kepolisian tetap waspada terkait aksi teror yang mungkin muncul di kemudian hari. Polisi, dia melanjutkan, jangan melunak lantaran kasus bom di Thamrin bisa dilokalisasi dengan baik.
"Kalau lihat orang mencurigakan, langsung todong aja. Suruh angkat tangan. Tangan pun harus terbuka, dia pegang detonator atau tidak gitu lho. Kalau dia masih mau gerak, tembak aja udah. Nggak ada langgar HAM," katanya.