REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri memastikan aktor di balik pengeboman di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) merupakan Bahrun Naim. Sosok Bahrun Naim ini juga yang pernah mengincar Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang datang ke Indonesia
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, Bahrun Naim sendiri saat ini sedang berada di Suriah. Ia berambisi ingin menjadi pemimpin ISIS di Asia Tenggara.
Dijelaskan Kapolri, penyebutan Bahrun Naim sebagai otak bom Sarinah dilakukan setelah polisi melakukan analisa terhadap warga Solo, Jawa Tengah tersebut. "Dari deteksi yang kami lakukan betul ada perintah dari sana dan ada pendanaan dari sana," ujar Badrodin, di Mabes Polri, Jumat (15/1).
Mantan Kapolda Jawa Timur itu menjelaskan, Bahrun Naim pernah menebar ancaman teror saat kedatangan presiden Amerika Serikat Barack Obama pada 2010. Namun, rencana tersebut berhasil digagalkan.
Saat itu, polisi menemukan peluru pada Bahrun Naim. Sehingga dilakukan proses hukum dan divonis satu tahun. "Dan sekarang melakukan lagi. Pelaku itu memang bukan dari kelompok yang baru tapi melakukan aksi di masa lalu," kata Badrodin.
Kendati demikian, lanjutnya, persoalan terorisme, polri tidak hanya fokus kepada satu kelompok. Sebab, kelompok lain bisa berkaitan dalam jamaah maupun kegiatan teror.
Menurut Badrodin, di Indonesia sudah banyak kelompok seperti Bahrun Naim yang dapat mengganggu keamanan nasional.