REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pengelola Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, bersama dengan aparat keamanan gabungan menerapkan siaga satu pengamanan bandara setempat pascateror di Sarinah, Jakarta.
General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Trikora Harjo di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat (15/1), menjelaskan penerapan siaga satu tersebut dengan menerjunkan sejumlah anggota kepolisian dan TNI.
"Kami terapkan siaga satu dengan melibatkan kekuatan yang kami terjunkan di bandara," katanya.
Selain petugas dari Kepolisian Sektor Bandara Ngurah Rai, Trikora menyebutkan juga diterjunkan aparat Brimob dan Gegana Polda Bali yang bersinergi dengan aparat TNI Angkatan Udara dan TNI Angkatan Darat serta aparat keamanan bandara.
Aparat keamanan gabungan itu melakukan patroli ke sejumlah titik guna mengantisipasi gangguan keamanan.
Kementerian Perhubungan sendiri, lanjut dia, telah meminta bandara di seluruh Indonesia untuk meningkatkan pengamanan mengantisipasi aksi terorisme.
Pascaserangan teroris di Jakarta, situasi di Bandara Ngurah Rai terpantau lancar dan aman. Tidak nampak adanya eksodus khususnya warga negara asing yang meninggalkan Bali. Aktivitas pelayanan di bandara pun nampak biasa dan cenderung tidak terpengaruh dengan aksi teroris di Ibu Kota tersebut.
Baca juga:
Dubes Rusia Percaya Dalang Bom Sarinah akan Ditemukan
Ini Dia Bahaya Diet Detoks Bagi Kesehatan
Sejarah Hari Ini: Ratu Elizabeth I Menerima Mahkota