Jumat 15 Jan 2016 11:06 WIB

Setelah Bom Sarinah, Korban Hilang Gafatar Kembali Dilaporkan

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: achmad syalaby
Ketua RT 04/011 Kelurahan Sindangrasa Zaenal Arifin, menunjukan sebuah tabloid Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di kediamannya Ciamis, Jawa Barat, Kamis (14/1).
Foto: Adeng Bustomi
Ketua RT 04/011 Kelurahan Sindangrasa Zaenal Arifin, menunjukan sebuah tabloid Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di kediamannya Ciamis, Jawa Barat, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  PADANG -- Di saat polisi masih mengejar sutradara serangan teroris di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, kemarin,  korban hilang diduga Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) masih terendus.

(Baca: Kronologi Bom Sarinah).

Di Padang, Sumatra Barat, belasan orang menghilang diduga karena ikut Gafatar. Polresta Padang mengungkapkan sebanyak 16 orang di daerah tersebut diduga bergabung dengan organisasi Gafatar.

Kapolresta Padang Kombes Pol Wisnu Andayana memperinci, berdasarkan informasi yang didapatkan 13 orang tersebut merupakan satu keluarga warga Kuranji. Sementara tiga lainnya, masih kerabat dekat ke-13 orang tersebut dan tinggal di Koto Tangah.

"Kita masih selidiki, memang dapat informasi ada 13 orang (menghilang karena bergabung Gafatar). Tiga lainnya ada hunungan keluarga, tiga ini kabarnya yang mangajak ke-13 warga tadi," kata dia usai apel di Mapolres Padang, Sumatra Barat, Jumat (15/1).

Dikatakannya, sejumlah orang dari 16 warga itu, menghilang sejak Desember 2015. Mereka, menurut kapolres, terdiri dari bayi, anak-anak, dewasa dan lansia. Kepolisian masih enggan menyebut secara pasti ke-16 warga tersebut menghilang karena bergabung dengan organisasi Gafatar.

"Masih misterius, kita lidik mereka, apakah memang pindah rumah. Tapi kabar-kabarnya, mereka ke Sulawesi dan Kalimantan, kita masih dalami," ujar Wisnu.

Ia mengaku, pernah mendengar organisasi Gafatar di beberapa wilayah di Sumatra Barat, salah satunya Kota Padang. Namun, saat itu menurutnya belum ada indikasi Gafatar merupakan organisasi sesat. "Karena doktrinisasinya itu, tak nampak dari depan, terekrut baru terdoktrinisasi," katanya.

Wisnu mengungkapkan, terdapat lima daerah di Kota Padang yang diduga pernah disinggahi ormas Gafatar, yaitu Kuranji, Padang Barat, Padang Utara, Koto Tangah, dan Lubuk Begalung. "(Anggota Gafatar) mereka banyak yang keluar wilayah, ke daerah Sulawesi dan Kalimantan, mereka lari ke sana semua, sama dengan yang Yogyakarta," jelasnya.

(Baca: Pengeboman Sarinah tak Terkait Gafatar).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement