Jumat 15 Jan 2016 08:24 WIB

Polisi Bantah Pengamanan Lemah di Lokasi Teror

Rep: Amri Amrullah/ Red: Angga Indrawan
Petugas Gegana Polda Metro Jaya bersiap untuk mengamankan plastik yang mencurigakan di lokasi ledakan Pos Polisi Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1).    (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas Gegana Polda Metro Jaya bersiap untuk mengamankan plastik yang mencurigakan di lokasi ledakan Pos Polisi Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Tito Karnavian membantah bila dikatakan aparat kepolisian tidak sigap mengamankan lokasi insiden teror di kawasan Sarinah Thamrin, Kamis (14/1) kemarin. Menurut dia, aparat kepolisian sejak beberapa menit insiden ledakan pertama sudah mengamankan lokasi kejadian.

"Setelah ledakan bom pertama sudah ada pengamanan di lokasi oleh beberapa aparat kepolisian, terutama polisi lalu lintas sudah mengamankan," katanya kepada wartawan, Jumat (15/1). Ia menegaskan sejak saat itu juga ia telah memerintahkan semua personrl terdekat untuk bersiap siaga mengamankan lokasi ledakan.

"Saat itu sistem komunikasi sudah berjalan hingga pengamanan yang awalnya dilakukan di kawasan Monas dan Istana negara untuk mengamankan demontrasi kita alihkan ke kawasan Sarinah dan sekitarnya," ungkapnya. 

Juru bicara kepolisian Indonesia Anton Charliyan memastikan pola pengamanan yang dilakukan saat insiden teror kemarin sudah tepat. Namun ia mengatakan tidak bisa hanya polisi saja yang bergerak, tanpa kesadaran dari masyarakat. 

"Harus ada kesadaran bersama dari masyarakat terutama pada saat insiden masyarakat juga harus paham menjauhi lokasi kejadian," ujarnya.

Dalam insiden teror di kawasan Sarinah, kemarin diakui memang banyak publik yang berkumpul di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) di saat insiden teror tersebut masih berlangsung. Bahkan saat salah satu pelaku teror yang berada di kawasan pos polisi depan mall Sarinah, warga masih berkumpul hingga kemudian pelaku teror melakukan tembakan membabi buta ke arah polisi dan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement