Jumat 15 Jan 2016 07:51 WIB

Bom Sarinah Jangan Lantas Alihkan Isu Freeport dan Kepentingan Nasional

Rep: Amri Amrullah/ Red: Angga Indrawan
 Polisi kembali menyisir lokasi Gedung Jaya yang berada dekat lokasi serangan teror dan ledakan bom di Jakarta Pusat, Kamis (14/1). (Republika/Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Polisi kembali menyisir lokasi Gedung Jaya yang berada dekat lokasi serangan teror dan ledakan bom di Jakarta Pusat, Kamis (14/1). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ledakan bom yang terjadi di kawasan Sarinah, Thamrin Jakarta, Kamis (14/1) menyedot perhatian publik, bukan hanya masyarakat Indonesia, tapi juga dunia. Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCIM) Inggris Raya berharap insiden teroris yang terjadi di kawasan Sarinah Thamrin Jakarta jangan sampai mengalihkan isu Freeport dan kepentingan nasional di Indonesia.

Ketua Umum PCIM Inggris Raya, Zain Maulana mengatakan warga Indonesia di luar negeri memang turut berduka atas insiden tersebut, tapi masyarakat dan pemerintah jangan sampai abai pada kepentingan lain yang saat ini menjadi perhatian nasional.

"Kami anggap teror bom adalah bentuk kejahatan kemanusiaan, tidak sepatutnya terjadi di negeri yang damai dan toleran seperti Indonesia. Kita sepatutnya tidak melekatkan identitas tertentu seperti agama atas teror tersebut. Sebaliknya jangan sampai ada kepentingan tertentu di balik teror ini, Misalnya di hari yang sama PT freeport harus melakukan divestasi sahamnya kepada pemerintah Indonesia," ujarnya kepada Republika.co.id, Kamis (14/1).

Zain meyakini walaupun insiden bom ini menyedot pehatian nasional dan internasional, tentu itu perlu menjadi perhatian dan bisa jadi bukan hal yang kebetulan. "Kita tentu patut berfikir jernih dan aparat harus segera mengungkap pelakunya agar tidak terjadi kepanikan dan kesimpangsiuran informasi," katanya.

Sebagai warga negara Indonesia di luar negeri ia berharap, setelah ini Indonesia akan kembali damai. Indonesia, kata dia, adalah bangsa besar, negeri yang kaya akan sumber daya alam, kebudayaan, demokratis. Oleh karena itu masyarakat Indonesia harus tetap kuat, tidak takut, panik dan tidak mudah dipecah belah oleh kepentingan pragmatis tertentu dan menjadi objek permainan aktor tertentu.

Densus Bekuk Seorang Teroris di Balikpapan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement