REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengecam keras aksi teror yang dilakukan sekelompok massa di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1). Keprihatinan dan dukacita ikut dirasakannya.
"Ini akan mengubah peta investasi di Indonesia. Dengan kejadian ini, tentunya para investor bisa menunda investasi mereka di Indonesia," ujar Hary di Jakarta, Kamis (14/1).
Hary mencemaskan dampak negatif yang akan terjadi pada ekonomi dan iklim investasi di Indonesia akibat situasi keamanan yang tidak kondusif karena peristiwa tersebut. Akibat aksi teror yang terjadi di Jakarta pada Kamis siang, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Rupiah sempat anjlok hingga berada di posisi Rp 13.952.
"Hal itu menambah rentetan persoalan yang menuntut kerja keras pemerintah untuk memperbaiki ekonomi dan iklim investasi di Indonesia," lanjutnya.
Hary mendesak pemerintah agar melakukan respons cepat untuk mengendalikan situasi keamanan agar kembali kondusif. "Kita harus sadar bahwa masyarakat kita banyak yang kondisinya sudah susah. Kita harus mampu mengembalikan situasinya kembali normal. Pemerintah harus cepat tanggap mengusut tuntas memberantas sampai tuntas, mutlak ini," katanya menegaskan.
Reuters Ungkap Telegram Bahrun Naim Soal Rencana Teror di Jakarta