REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Setelah aksi teror pengeboman dan penembakan di Jalan MH Thamrin, Jakarta yang mencideria sejumlah masyarakat dan petugas kepolisian, kini teror tersebut menjalar ke Timur Indonesia, yakni Kota Makassar.
Namun teror ini bukanlah aksi teror sesungguhnya. Teror tersebut adalah lelucon yang berakhir pada penangkapan seorang anggota TNI. Hal ini terjadi setelah anggota TNI Letkol Arm Rudy Setiawan melontarkan lelucon mengenai bom yang dia miliki.
Kejadian ini bermula saat Rudy hendak berangkat dari Makassar menuju Makassar menggunakan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-777. Pesawat tersebut dijadwalkan berangkat pukul 17.10 WITA.
Ketika Rudy melakukan pemeriksaan di X-ray sekitar pukul 15.30, anggota dari Kesatuan Denma Mabesad ini menjalani pemeriksaan dari seorang petugas bandara. Saat ditanyai barang apa yang berada di jaketnya, Rudy malah menyebutkan bahwa "Ada Bom" di dalam jaketnya. Mendengar pernyataan tersebut petugas Avsec kembali menanyakan dan kembali dijawab "Ada Bom".
Medapat informasi tersebut, petugas langsung melakukan pengecekan ulang kepada Rudy. Namun hasil pengecekan tidak ditemukan barang berbahaya seperti yang disebutkannya.
Pukul 15.55 WITA, Rudy kemudian digelandang ke Posko Avsec untuk diambil keterangan. "Meski dia hanya melakukan keisengan, tetap akan diproses karena lelucon bom di Bandara seperti ini tidak boleh terjadi," ujar Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera, Kamis (14/1).
Sekitar pukul 16.45 Wita, Rudy kemudian diserahkan oleh Petugas Avsec dan kepada pihak Pom AU Lanud Sultan Hasanuddin guna diproses lebih lanjut.