Kamis 14 Jan 2016 17:31 WIB

Polri: Pelaku Bom Sarinah Diduga Kuat dari Kelompok ISIS

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Nur Aini
Tim gegana pasukan gabungan mengamankan lokasi menyusul aksi pengeboman dan aksi penembakan oleh kelompok bersenjata di Jl MH Thamrin, Kamis (14/1).
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Tim gegana pasukan gabungan mengamankan lokasi menyusul aksi pengeboman dan aksi penembakan oleh kelompok bersenjata di Jl MH Thamrin, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bom bunuh diri yang terjadi di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) sekitar pukul 10.45 WIB, menelan 26 korban. Jumlah korban tersebut di antaranya tujuh orang meninggal dan 19 luka-luka.

Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan mengungkapkan, setelah peristiwa tersebut, aparat langsung melakukan pengepungan pada tempat kejadian perkara. Aparat pun berhasil melumpuhkan lima pelaku dan dipastikan meninggal di tempat.

"Untuk sementara, pelaku dugaan kuat dari kelompok ISIS," ujar Anton di Mabes Polri, Kamis.

Menurut Anton, Indonesia sudah mendapatkan peringatan sejak tiga bulan lalu terkait ancaman teror. Tepatnya setelah teror yang terjadi di Prancis.

Saat itu, petinggi ISIS menyatakan bakal ada 'konser' (teror) di Indonesia sehingga menjadi berita internasional.

Namun, jenderal bintang dua tersebut mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan selalu waspada karena kondisi saat ini sudah terkendali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement