Selasa 12 Jan 2016 15:16 WIB

Ribuan Siswa di Entikong Raih Bantuan Kacamata

PT Astra International Tbk membantu ribuan kacamata gratis untuk siswa
Foto: Humas Astra
PT Astra International Tbk membantu ribuan kacamata gratis untuk siswa

REPUBLIKA.CO.ID, ENTIKONG -- Setelah membagikan 2.000 kacamata untuk anak-anak di Sabang, Aceh, pada Desember tahun lalu, PT Astra International Tbk kembali   membagikan 1.500 kacamata untuk anak-anak di Entikong, Kalimantan Barat pada 11 Januari 2016. 

“Pembagian kacamata ini merupakan kontribusi nyata Astra untuk anak bangsa di daerah prasejahtera agar dapat melihat lebih jelas, sehingga mereka dapat mewujudkan mimpinya,” kata Yulian Warman, Head of Public Relations Officer PT Astra International melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (12/1).

Menurut dia, kacamata ini diperoleh dari konversi foto aksi makan sehat yang diunggah di media social dan disertai tanda pagar (tagar) #generAKSISEHATIndonesia. Sebuah tagar #generAKSISEHATIndonesia akan dikonversi menjadi sebuah kacamata.

 Pada 2015, terkumpul 4.005 tagar #generAKSISEHATIndonesia di media sosial yang sudah dikonversikan menjadi 4.005 kacamata dan diserahkan bagi anak-anak yang membutuhkan. Yaitu,  di wilayah Jakarta Utara, Atambua (Nusa Tenggara Timur), dan Nunukan (Kalimantan Utara) di mana Menteri Kesehatan Nila Moeloek turut hadir dan mendukung kegiatan tersebut.

 Dengan demikian, program #generAKSISEHATIndonesia penyerahan kacamata mencapai 9.005 yang dimulai tahun lalu sejumlah 4.005 dan selebihnya tahun ini.  

Salah satu siswi yang menerima bantuan ini adalah April, siswi kelas 4 SDN 08 Nekan, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Sebelum menjalani pemeriksaan mata, dia  tidak tahu bahwa dirinya perlu kacamata. Selama proses belajar di kelas, April membaca tulisan di papan tulis dengan cara maju ke depan untuk membaca tulisannya secara jelas. Atau jika temannya membolehkan, ia bertukaran tempat duduk dengan teman yang duduk di bangku paling depan agar dapat membaca apa yang ditulis gurunya di papan tulis.

 Hal ini tidak menjadi hambatan untuknya meraih prestasi, sehingga April ranking pertama di kelasnya.  Namun ketika diperiksa oleh tim refraksi, April dinyatakan minus dua. “Setelah memakai kacamata nanti semoga dapat ranking satu lagi,” ujar April yang bercita-cita mengambil kuliah kedokteran di Pontianak. April tampak bersemangat karena dapat melihat lebih jelas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement