REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Politik DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria, menyesalkan insiden Fadli Zon disoraki oleh kader PDIP saat hadir pada Rakerna PDIP di JIEXPO, Ahad (10/1). Riza menyatakan hal tersebut seharusnya tidak terjadi diantara sesama partai politik.

''Pertama harus saling menghormati sesama anak bangsa, apalagi sesama partai politik, ditambah mengundang, dan yang mengundang adalah pimpinan lembaga tinggi,'' kata Riza, saat dihubungi, Senin (11/1).

Menurutnya, sekalipun berbeda partai politik, tapi perlu menjaga satu sama lain. Sebab, hari ini seseorang bisa berbeda sikap politik, tapi besok bisa sama-sama. Hari ini sama-sama besok mungkin sudah beda.

Wakil ketua Komisi II DPR itu menyatakan, dalam politik tidak ada yang abadi. Untuk itu, perlu saling menghargai dan menghormati sesama anak bangsa dan sesama partai politik, sebagaimana yang dicontohkan oleh Prabowo Subianto, yang tetap hadir pada pelantikan presiden Jokowi.

''Itu kan bentuk sikap negarawan. Tidak perlu begitulah. Tidak perlu saling mensoraki. Ini tidak boleh terjadi,'' ucap Riza.

Ia menambahkan, Gerindra ingin membangun suasana yang positif dan konstruktif dalam membangun bangsa. Syaratnya, diantaranya saling menghargai dan menghormati masing-masing. Gerindra, lanjut dia, sekalipun partai yang baru tapi banyak belajar dalam proses prundang-undangan, serta menjalin silaturahmi dan menjaga integritas.

Riza menekankan, Eksekutif punya tugas dan fungsinya, Legislatif dan Yudikatif juga demikian. Oleh karena, ia mengajak berlomba-lomba melaksanakan tugas dan fungsi tersebut sebagaimana yang diamanahkan oleh UU.

''Itu sesuatu yang luar biasa kalau kita bisa malaksanakan dengan baik. Kita optimis kedepan bisa lebih baik dari tahun ke tahun,'' ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika