REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia, Dr Marius Widjajarta mengatakan jika kopi hanya mengandung kafein. Kafein tersebut efeknya tidak sampai hingga membunuh nyawa orang.
"Kafein memang berbahaya bagi orang-orang tertentu, tapi tidak sampai membunuh karena kafein bukan racun," ujarnya kepada Republika, Senin (11/1).
Marius menjelaskan, kepekatan kafein menurut dia berbahaya bagi penderita sakit jantung atau mereka yang tidak tahan. Namun, efek dari kafein sendiri pada penderita jantung hanya sebatas debar-debar pada jantung.
Kemudian kata dia, kafein akan merespon bagi mereka yang memiliki riwayat sakit maag. Sehingga kafein akan membuat lambung iritasi, namun hanya sebatas iritasi.
Terakhir lanjut dia, kafein juga akan bereaksi pada penderita yang sebelumnya sudah memiliki sakit lambung. "Tapi tidak sampai membahayakan hingga berujung kematian," ujar dia.
Sedangkan saat Republika menanyakan tentang kandungan asam sianida pada kopi, Marius menjawab kafein berbeda dengan sianida. Menurutnya, sianida bukan bagian dari kandungan yang dimiliki kopi. Sekali lagi, kata dia kopi hanya mengadung kafein.
"Sianida itu bukan untuk diminum, itu racun," tegasnya.