REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operasi Camar Maleo IV akan berakhir, Sabtu (9/1). Namun, Polri belum menangkap pimpinan Mujahidin Indonesia Timur, Santoso.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, mengenai akan berakhirnya operasi Camar Maleo IV sudah dirapatkan. Nantinya dari hasil evaluasi apakah operasi Camar Maleo akan dilanjutkan.
"Yang jelas sudah ada gambaran alternatif," ujar Badrodin, di Mabes Polri, Jumat (8/1).
Badrodin menjelaskan, jika operasi tersebut dilanjutkan alternatif yang dapat dilakukan yaitu memperkatat keamanan dan menambah pasukan. Namun, semua alternatif tersebut perlu dievaluasi.
Karena itu, Badrodin menegaskan, saat ini polri belum dapat menentukan apakah akan tetap dilanjutkan. Terkait belum tertangkapnya Santoso, Badrodin menuturkan, aparat tidak bisa mengejar Santoso.
"Santoso ini kan merupakan target utama. Kalau Santoso tertangkap terus berhenti enggak juga kan," katanya.
Menurut Jenderal bintang empat tersebut, meskipun Santoso tertangkap maupun meninggal pasti akan ada pihak lain yang juga perlu diwaspadai. Hal tersebut biasa terjadi pada kelompok teroris.
Karena itu, lanjutnya, keberhasilan Polri memberantas kelompok teroris tidak diukur dari penangkapan terhadap Santoso saja. Tapi seberapa jauh efektivitas gerakan yang dilakukan dalam ancamannya terhadap keamanan.
"Kita evaluasi kemarin sekitar 28 dalam satu tahun yang tertangkap, termasuk dua pimpinan yang kita tangkap," ucap mantan kapolda Jawa Timur itu.