Jumat 08 Jan 2016 08:48 WIB

Dendang Politik Dangdut Koplo

Red: M Akbar
Anas Syahrul Alimi
Foto:
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berjoget dangdut bersama sejumlah TKI pada acara pertemuan 1000 TKI dengan Diaspora di Jakarta, Selasa (11/8). (Republika/Rakhmawaty La’lang)

Namun, jika menyimak pemberitaan akan ketidakjelasan penelusuran skandal korupsi yang membawa nama sejumlah politisi, rakyat jelas kian muak dengan kemapanan budaya politik yang penuh dengan kemunafikan.

Pada akhirnya, panggung dangdut koplo lebih terhormat daripada panggung politik negeri ini. Juga, para artis dangdut koplo pun lebih mulia daripada para politisi yang terhormat.

Lalu, apa hubungan antara politik dengan dangdut koplo? Keduanya jelas-jelas tidak berhubungan sama sekali. Para elite politik tentu sudah lama hidup dalam budaya demokrasi kita yang penuh dengan kemunafikan.

Sebaliknya, para seniman lokal dangdut koplo tak banyak berarti bagi mayoritas politisi Jakarta. Sebagai penghibur, para artis lokal dangdut koplo ini selalu menikmati hidup dalam panggung hiburan yang penuh ketulusan tanpa rekayasa.

Di tengah perjuangan keras pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, tampaknya negeri ini merindukan dendang politik yang merdu penuh ketulusan seperti dendang dangdut koplo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement