Kamis 07 Jan 2016 00:34 WIB

Menteri Yuddy Sebut Rapor Kinerja Bentuk Good Governance

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Yuddy Chrisnandi
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Yuddy Chrisnandi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rapor kinerja yang diinformasikan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB) memperoleh kritikan dari berbagai pihak. Menanggapi hal tersebut, Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi menilai nampaknya terjadi kesalahpahaman evaluasi yang dilakukan.

 

Menurut Yuddy, kurangnya informasi yang didapat membuat salah paham terkait evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Kebanyakan pihak menganggap evaluasi ini dijadikan sebagai bahan atau rekomendasi yang diberikan kepada Presiden untuk menilai kinerja menterinya.

Hal ini pun mengakibatkan banyak pihak akan adanya isu reshuffle Kabinet Kerja jilid II. Menurut Yuddy, isu yang digulirkan tersebut tidak sesuai dengan apa yang menjadi substansi dalam evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Apalagi hal yang dilaksanakan ini dalam rangka membangun tata kelola pemerintahan yang lebih baik.  Oleh sebab itu, ia mengatakan, evaluasi kinerja instansi pemerintah sama sekali bukan untuk menilai kinerja para menteri.

 

Dalam pandangan Yuddy,evaluasi itu dilakukan semata-mata untuk menilai organisasi kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah secara keseluruhan. Evaluasi ini bertujuan untuk menilai sejauh mana pertanggungjawaban penggunaan anggaran atas hasil (outcome).

Upaya ini juga demi mengetahui sejauh mana capaian-capaian kinerja yang dihasilkan. Adanya kritikan yang muncul, Yuddy menilai isu tersebut sebagai sesuatu hal yang positif. Kondisi ini dapat dijadikan sebuah proses rekonstruksi di dalam melihat kinerja pemerintahan sendiri.

“Yang nilainya baik, sudah diketahui masyarakat, tentu akan mempertahankan akuntabilitas kinerjanya. Tetapi yang kurang baik akan meningkatkan akuntabilitasnya, sehingga pada tahun-tahun berikutnya akan menjadi baik,” kata Politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) di Jakarta, Rabu (6/1).

Selain itu, Yuddy menambahkan, situasi ini dapat menimbulkan kepedulian dari setiap pimpinan kementerian atau lembaga. Dengan kata lain, mereka bisa menyadari bahwa  kinerja setiap instansi tidak hanya sekedar untuk menghabiskan anggaran. Namun juga dilihat dari segi kualitas dari pemanfaatan anggaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement