Rabu 06 Jan 2016 17:52 WIB

El Nino Kuat, Realisasi Tanam Rendeng 2015/2016 Masih Rendah

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Friska Yolanda
Petani mencabut bibit padi yang siap ditanam di sawah.
Foto: Antara
Petani mencabut bibit padi yang siap ditanam di sawah.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Realisasi musim tanam rendeng (penghujan) 2015/2016 di Kabupaten Indramayu masih rendah. Hal itu menyusul masih berlangsungnya fenomena El Nino di musim hujan dan minimnya pasokan air dari Bendung Rentang, Kabupaten Majalengka.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu Firman Muntako menjelaskan, hingga akhir Desember 2015, realisasi tanam musim rendeng baru mencapai 11 ribu hektare. Sedangkan, target musim tanam rendeng 116 ribu hektare.

"Kami sudah mengupayakan percepatan tanam," kata Firman, Rabu (6/1).

Firman mengakui, permulaan musim tanam rendeng di Kabupaten Indramayu mengalami keterlambatan. Biasanya, musim tanam rendeng sudah dimulai sejak Oktober. Namun saat ini, musim tanam baru dimulai Desember 2015.

Keterlambatan musim tanam rendeng itu disebabkan oleh fenomena El Nino kuat. Sehingga, musim kemarau 2015 menjadi lebih panjang dan lebih kering.

Kondisi itu diperparah dengan penutupan aliran Sungai Cimanuk untuk kepentingan penggenangan Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang. Padahal, sungai Cimanuk menjadi sumber utama pengairan bagi mayoritas areal pertanian di Kabupaten Indramayu.

Hingga akhir Desember 2015, curah hujan di Kabupaten Indramayu masih rendah. Selain itu, pasokan air irigasi dari bendung Rentang juga belum mampu menjangkau seluruh areal pertanian.

Firman mengakui, meski mengimbau petani mempercepat musim tanam, namun dia tidak bisa memaksa. Apalagi, kondisi air, terutama di daerah-daerah tertentu, memang masih sangat minim.

"Tapi kalau untuk daerah-daerah yang dekat aliran sungai dan long storage, kami dorong untuk menggunakan pompanisasi," terang Firman.

Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu Sutatang mengakui areal pertanian yang sudah memulai musim tanam rendeng masih minim. "Pasokan airnya masih belum cukup," kata Sutatang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement