REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mendatangkan 18 unit KRL dari Jepang sebagai upaya memfasilitasi meningkatnya jumlah penumpang. Dengan kedatangan unit baru tersebut, KCJ sudah menyelesaikan program pengadaan KRL untuk tahun 2015 lalu sebanyak 120 unit.
Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunissa mengatakan, mulai dari tahun 2008 sampai saat ini PT KCJ sudah membeli 784 unit KRL. Kesemua KRL tersebut dioperasikan untuk memfasilitasi 887 perjalanan KRL per hari di wilayah Jabodetabek.
Menurutnya, kelompok terakhir dari pengadaan KRL tahun 2015 ini menjadi simbol eratnya kerja sama perkeretaapian antara Indonesia dengan Jepang.
"Sebelumnya rangkaian kereta tersebut beroperasi di Jepang dengan dekorasi khusus berupa hasil gambar mewarnai dari anak-anak Jepang. Selanjutnya dekorasi serupa juga akan dipasang saat KRL dari Nambu Line ini mulai beroperasi di Jabodetabek," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (6/1).
Eva menjelaskan,18 unit kereta yang datang pada Rabu ini juga akan beroperasi menjadi KRL dengan formasi 12 kereta. Ia berharap rangkaian 12 kereta tersebut nantinya mampu meningkatkan kapasitas angkut KRL Jabodetabek. Sehingga mampu melayani lebih banyak pengguna.
"Untuk tahun 2016, PT KCJ menargetkan dapat melayani 285.600.960 pengguna atau tumbuh 10,9% dari realisasi penumpang tahun 2015 sebesar 257.527.772," jelasnya.
Berikut Data Pengadaan KRL PT KCJ Untuk Program Tahun 2015:
1. Juli 2015 : 30 unit
2. Agustus 2015 : 24 unit
3. September 2015 : 24 unit
4. November 2015 : 24 unit
5. Januari 2016 : 18 unit