Selasa 05 Jan 2016 08:50 WIB

Kisah Bung Karno dan Patung Selamat Datang

Patung Selamat Datang di Bundaran HI menyambut siapa pun yang bertandang ke Jakarta.
Foto:
Petugas memasang kerangka untuk pengerjaan korservasi atau pembersihan Patung Dirgantara (Pancoran), Jakarta, Rabu (13/8). (Republika/ Yasin Habibi)

Tentang Patung Dirgantara, ada cerita menarik. Ongkos pembuatannya sekitar Rp 12 juta. Edhi baru dibayar Rp 7,5 juta. Saat itu posisi Bung Karno kritis, tak bisa mencairkan dana pemerintah. Edhi pun menjual mobil dan barang berharga lainnya buat belanja bahan dan membayar pekerja. 

Bahkan setelah patung jadi, Bung Karno minta agar patung segera dipasang. Maka Edhi berkata, “Dari mana dananya? Saya sudah tak punya uang...” 

Lalu, Bung Karno menyuruh ajudannya menjual salah satu mobil pribadi Bung Karno untuk biaya pasang patung. Mobil laku Rp 1,2 juta. Waktu pemasangan, setiap minggu Bung Karno datang ke lokasi. Masyarakat pun memberi sambutan yang luar biasa. Tapi, ini membuat Pak Harto cs, gerah. Akhirnya, Bung Karno dilarang keluar rumah sejak itu.

Sepeninggal Bung Karno, Edhi Sunarso tetap dipercaya menggarap patung dan monumen perjuangan. Beberapa karyanya, antara lain: Monumen Pembebasan Irian Barat di Jakarta, Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya dan dioramanya di Jakarta Timur, Monumen Jenderal Ahmad Yani di Bandung, Monumen Jenderal Gatot Subroto di Surakarta, Monumen Pahlawan Samudera Yos Sudarso di Surabaya, Monumen Yos Sudarso di Biak, Monumen Sultan Thaha Syafudin di Jambi, dan diorama Sejarah Museum Yogya Kembali di Yogyakarta.

Selamat jalan sang Maestro Patung Indonesia..

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement