Selasa 05 Jan 2016 08:50 WIB

Kisah Bung Karno dan Patung Selamat Datang

Patung Selamat Datang di Bundaran HI menyambut siapa pun yang bertandang ke Jakarta.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Patung Selamat Datang di Bundaran HI menyambut siapa pun yang bertandang ke Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar duka datang dari keluarga maestro patung Indonesia, Edhi Sunarso. Sang pembuat patung selamat datang yang menjadi ikon kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) tersebut meninggal dunia di Sleman, Yogyakarta pada Senin (4/1) malam sekitar pukul 22.53 WIB. 

Menurut buku "Almanak Seni Rupa Jogja 1999-2009" yang ditulis oleh Yunisa Priyono, permintaan pembuatan patung selamat datang atau juga dikenal dengan nama tugu selamat datang tersebut datang dari presiden pertama RI Soekarno. Diceritakan dalam buku tersebut, Soekarno memanggil Edhi Sunarso. 

Saat itu, oleh Bung Karno, Edhi ditantang membuat patung perunggu setinggi 9 meter. Edhi mengaku tidak sanggup. Patung sebesar itu dengan bahan perunggu bukan karya yang mudah. Bung Karno pun memaksa dan mengatakan, kalau Edhi punya rasa cinta tanah air, pasti bisa. 

Edhi langsung pulang ke Yogyakarta menghubungi beberapa seniman, termasuk menghubungi para pensiunan Perusahaan Jawatan Kereta Api atau PJKA (sekarang PT KAI, Red) dan eks anggota Brigade Tentara Pelajar Solo, untuk mengerjakan pengecoran. Mereka pun setuju dan siap membantu meskipun dengan alat sederhana. Dalam waktu setahun, kerjaan pun selesai. 

Dengan pertimbangan keseimbangan, tinggi patung menjadi 8,5 meter. Meskipun begitu, Bung Karno dan Ir Sutami, Menteri PU saat itu, tak mempermasalahkannya. Bung Karno puas. Sejak itulah Edhi Sunarso dipercaya sebagai pematung dan mendapat proyek-proyek patung monumen yang lain, seperti Patung Dirgantara yang berdiri di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, dan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement