Senin 04 Jan 2016 10:40 WIB
Refleksi 23 Tahun Republika

Saatnya Menjadi Signature Media

Cover Republika edisi pertama tahun 1993
Foto:

Dahlan Iskan, ketua umum SPS, menegaskan, koran di Indonesia belum akan mati. Namun, ia mengakui saat ini sedang menderita. Ini akibat persaingan dengan sesama media cetak di satu sisi, dan di sisi lain juga akibat persaingan dengan media daring.

Sebetulnya tekanan juga sedang menimpa media televisi. Apalagi Indonesia kini sedang menghadapi perlambatan ekonomi alias krisis ekonomi. Tumbangnya sejumlah media cetak merupakan bagian dari seleksi alam. Penderitaan yang sedang menimpa sejumlah media cetak merupakan bagian dari proses alami, sebagai kode untuk beradaptasi. Itu perin tah untuk efisiensi, inovasi produk, memperdalam ceruk pasar, membenahi struktur organisasi, dan menguatkan produk.

Radio pernah mengalami masa surut yang panjang, tetapi sejak 2000-an mengalami kebangkitan lagi. Kita layak belajar dari radio yang kini justru menjadi relevan lagi. Padahal, publik bisa mengakses lagu-lagu di internet secara bebas, termasuk di situs Youtube. Radio-radio kini semakin tersegmentasi dengan memadukan unsur hiburan dan informasi yang mengacu pada segmen pendengarnya.

Di Indonesia, pada 2015 lalu, ada sejumlah media cetak yang justru mengalami kebangkitan. Media-media itu bercirikan pada kedalaman ceruk pasarnya. Media semacam ini biasanya tak pernah takut dengan persaingan terbuka.

Harus diakui, sejumlah media besar justru takut melakukan persaingan terbuka. Cirinya adalah melakukan strategi predatory pricing, yaitu menjual koran di bawah biaya produksinya. Ini tentu saja akan mematikan media kecil. Media kecil menjadi tak berani menjual harga korannya di atas harga koran yang sudah besar. Padahal, dari sisi iklan sudah pasti media kecil akan kesulitan. Hal itu sama saja dengan bunuh diri. Inilah salah satu ciri persaingan tak sehat dalam bisnis media cetak di Indonesia. Sudah saatnya praktik predatory pricing ini dihentikan karena membebani biaya usaha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement