Ahad 03 Jan 2016 19:22 WIB

Mendes: Perjuangan Salim Kancil Harus Diapresiasi dan Dikenang

Mendes Marwan Jafar
Mendes Marwan Jafar

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengatakan pemerintah mengapresiasi kepedulian masyarakat desa terhadap kebijakan aparatur desa, yang tidak memihak pada lingkungan daerah, seperti yang dilakukan oleh Salim Kancil.

"Saya secara pribadi dan atas nama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah, dan Transmigrasi, sangat-sangat berduka.  Saya meminta masyarakat mengenang Salim Kancil. Saat mendapat undangan peringatan 100 hari meninggalnya Salim Kancil, saya langsung nyatakan akan hadir dan memberikan dukungan kepada masyarakat agar terus peduli dengan desa dan lingkungannya," ujar Marwan Jafar di Desa Selo Awar-awar, Pasirian, Lumajang, Jawa Timur.

Mendes melanjutan, sosok Salim Kancil perlu mendapat apresiasi atas perjuangannya melawan sikap aparatur daerahnya yang sewenang-wenang merusak lingkungan. Menurutnya, Salim kancil sadar, dampak pengrusakan lingkugan tidak hanya hari itu saja, tapi generasi mendatang akan bernasib lebih buruk lagi jika lingkungan daerahnya rusak.

Dengan perlawanan yang diperlihatkan oleh Salim Kancil, kata Menteri pertama yang mengurusi desa ini, maka sudah seharusnya juga diikuti oleh masyarakat lainnya di Indonesia yang melihat ada ketidakberesan di wilayahnya.

"Yang paling penting, perlawananan masyarakat  tidak anarkis dan tidak ada kepentingan pribadi. Harus berdasarkan kepentingan bersama," katanya.

Seperti diketahui, meninggalnya Salim Kancil dilatarbelakangi perselisihan antara para petani yang produksi pertaniannya rusak akibat kegiatan penambangan dan warga yang mencari nafkah dengan menambang pasir. Sekelompok warga propenambangan pasir diduga menganiaya Salim Kancil pada akhir September 2015.

Selain Salim, beberapa orang diduga menganiaya Tosan, petani yang juga menentang aktivitas penambangan pasir. Tosan luput dari maut dan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Dalam kasus itu, terungkap melibatkan puluhan orang dan salahnya adalah Kepala Desa setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement