REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Politikus senior Partai Golkar, Zainal Bintang meminta kader-kader Golkar membuat upaya terobosan, untuk menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi. Ia khawatir ada pihak yang memanfaatkan ambisi Aburizal Bakrie dan Agung Laksono untuk melemahkan Golkar.
Bintang mengatakan penolakan dua kubu petinggi Golkar yaitu kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono (AL) untuk mengedepankan kepentingan jangka panjang dan masa depan Golkar, telah membuat Golkar mengalami nasib buruk karena terpuruk dari hari ke hari.
Kedua petinggi Golkar, baik kubu ARB maupun kubu AL bertikai di Golkar karena lebih didorong ambisi pribadi ingin berkuasa dan masing masing bersikukuh mau menjadi ketua umum. Legitimasi dan keabsahan masing masing kubu menjadi ajang pertikaian yang tiada berujung. Legitimasi Munas Bali (ARB) dan legitimasi Munas Ancol (AL) dijadikan kendaraan untuk menanam kekuasaan pribadi.
"Mereka mengatas namakan suara kader Golkar melalui forum akrobat politik, yang disebut Rapimnas yang direkayasa dengan mendorong DPD Propinsi sebagai aktornya," kata politisi senior Golkar Zainal Bintang dalam siaran persnya, Kamis (31/12).
Akan tetapi lanjut Bintang, semua akrobat politik itu ternyata sia sia. "Saya menduga ada tangan kekuasaan yang bermain dan memanfaatkan ambisi petinggi Golkar yang kebelet mau jadi Ketua Umum".
Menurut Ketua Kordinator Eksponen Ormas Tri Karya Golkar itu, ada kebutuhan pihak kekuasaan lebih senang kalau Golkar pecah sehingga tidak memilki daya tekan yang kuat untuk mengontrol pemerintah.
"Situasi dan kondisi Golkar yang tidak menentu secara yuridis formal akhir-akhir ini, seharusnya membuat kader kader Golkar sejati mengambil langkah terobosan selamatkan Golkar," kata Bintang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
