Sabtu 02 Jan 2016 06:15 WIB

Memaknai Hidup dengan Tafakur Akhir Tahun

Red: M Akbar
tafakur
Foto:

Dalam sebuah sebuah ayat sudah dijelaskan bahwa kita sebagai hambaNya diperintahkan untuk bertakwa  kepada Allah dan introspeksi diri (muhasabah). Karena dengan muhasabah, maka jiwa akan menjadi istiqamah, sempurna dan bahagia. Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

''Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akherat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan'' (QS. Al-Hasyr: 18)

Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam tafsirnya:''Firman Allah, وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ , maksudnya introspeksilah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan perhatikan amalan sholeh yang telah kalian persiapkan untuk hari kemudian dan pertanggungjawaban di hadapan Allah.''

Konsep tafakur diri setiap harinya ini alangkah lebih baik juga kita implementasikan dalam setiap akhir tahun. Kita bisa menginstropeksi pencapaian kita dalam sepanjang tahun ini, apakah kita sudah menjadi hamba-Nya yang bertaqwa.

Meskipun kita tahu semua penilaian tentang ibadah kita adalah hak prerogative Allah SWT tapi dengan kita mentafakuri diri seperti ini setidaknya kita bisa memetakan apakah kita sudah mengarah menuju perbaikan diri atau justru kebalikannya. Termasuk dengan pencapaian target-target aktivitas keduniaan kita.

Kalau kita sudah baik, kita harus termotivasi untuk meningkat lebih baik lagi. Kalau kita belum baik kita harus memperbaiki celah-celah dan kekurangan kita untuk bisa lebih baik kedepannya.

Kita bisa meluangkan mungkin di hari terakhir setiap tahunnya untuk merenungi diri tentang apa yang telah dikerjakan selama ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement