Sabtu 02 Jan 2016 06:15 WIB

Memaknai Hidup dengan Tafakur Akhir Tahun

Red: M Akbar
tafakur
Foto: reuters
tafakur

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Phisca Aditya Rosyady

(Anggota Indonesian Muslim Students Association in Korea/IMUSKA)

Sudah 31 Desember lagi, sudah tahun baru lagi. Mungkin masih terngiang di dalam memori kita saat-saat akhir tahun yang lalu. Ketika itu kita mengetik kata demi kata dalam sebuah tulisan sederhana. Di dalamnya tertulis harapan dan target kebaikan-kebaikan kita pada 2015.

Tapi tak disangka kita sekarang sudah melihat matahari di hari terakhir tahun ini. Benar kata pepatah Arab bahwa waktu adalah pedang, setiap saat bisa menebas leher orang-orang yang menyia-nyiakannya. Jelas dalam pepatah ini waktu diibaratkan sebuah benda yang bisa melesat cepat meninggalkan yang hanya berdiam. Waktu juga tajam siap menindas apapun yang hanya berpangku tangan.

 

Berbicara mengenai waktu, dalam Islam ada prinsip yang sangat sederhana. Barangsiapa hari ini lebih baik dari hari kemarin maka ia tergolong beruntung. Lalu barangsiapa yang sama kondisinya dari hari ke hari ia merugi. Paling parah yang justru ia lebih buruk. Inilah golongan yang celaka.

Sudah tersurat dengan jelas, prinsip ini berusaha untuk menjaga kita agar senantiasa melakukan perbaikan dari setiap waktunya. Ataupun, kalau kita zoom in ke dimensi yang lebih kecil, perbaikan dari setiap jam ke jam berikutnya, menit ke menit, dan detik demi detik.

Seorang muslim adalah seorang yang sadar akan pentingnya memanfaatkan waktu untuk melakukan perbaikan. Ia sadar betul jika setiap saat ia bisa dipanggil oleh sang pemilik kehidupan. Jadi ia harus selalu berusaha untuk melakukan perbaikan di setiap waktunya. Jangan sampai saat ia meninggal, ia dalam kondisi yang lebih buruk dari sebelumnya.

Nah, kalau kita hayati lagi sebenarnya konsepnya cukup simple. Konsep ini hanya menyuruh untuk berbuat lebih baik dari sebelumnya maka kita sudah menjadi orang yang beruntung. Namun secara pengamalan akan sulit kalau kita tidak konsisten dalam menjaganya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement